Find Us On Social Media :

Sudah Enak Covid-19 Terkendali, Warga Negara Ini Malah Cari Penyakit dengan Suntikkan Covid-19 ke Tubuhnya Demi Hal Ini, 'Endingnya' Pemerintah Negaranya yang Kocar-kacir

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 19 Desember 2021 | 16:43 WIB

(Ilustasi) Pandemi Covid-19

Intisari-Online.com - Bar dan semua toko di Belanda akan ditutup mulai sekarang hingga 14 Januari 2022, untuk membatasi penyebaran covid-19 varian Omicron.

Masyarakat diminta membatasi penyambutan tamu di rumah saat menjelang Natal dan Tahun Baru.

Pembatasan baru diumumkan oleh pemerintah Belanda pada malam 18 Desember, setelah pertemuan darurat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte.

Tim pengendalian penyakit pemerintah mengusulkan penguncian nasional.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Jadi Misteri, WHO Akhirnya Bongkar 'Dalang' Sebenarnya di Balik Pandemi Virus Corona, China Dijamin Tak Bisa Berbohong Lagi!

“Ini adalah konferensi pers yang tidak terjadwal pada 18 Desember. Situasinya belum baik,” kata Rutte.

"Belanda kembali dalam fase blokade yang ketat, benar-benar ditutup."

Mulai 19 Desember pagi, semua toko dan layanan di Belanda akan ditutup hingga 14 Januari, kecuali toko-toko penting seperti supermarket dan apotek.

Bar dan kafe tutup, sedangkan restoran hanya buka untuk dibawa pulang.

Baca Juga: China Tak Bisa Berbohong Lagi, Inilah Isi Dokumen Rahasia yang Menguak Cara China Untuk Picu Perang Dunia 3, Gunakan Senjata Biologis Termasuk Virus Corona Sejak Tahun 2015!

Banyak sekolah di Belanda telah ditutup untuk Natal, sehingga sebagian besar tidak terpengaruh.

Warga Belanda juga dilarang menghabiskan Natal di rumah.

Setiap keluarga hanya diperbolehkan menerima maksimal dua tamu, kecuali pada Hari Natal dan Tahun Baru.

Sejak November 2021, Belanda telah menerapkan penguncian sebagian.

Baca Juga: Tak Heran Virus Corona Varian Omicron Membuat Seluruh Dunia Ketar Ketir, Para Ilmuwan Beri Peringatan Skenario Terburuk Kapan Terjadinya Gelombang Besar Pandemi Covid-19

Mereka juga diwajibkan secara teratur memakai masker dan beberapa area bisnis tutup lebih awal mulai pukul 5 sore.

Namun, pembatasan baru adalah tindakan terberat yang diberlakukan Belanda sejak penguncian nasional tahun lalu.

Belanda sekarang mencatat rata-rata 15.000 infeksi baru per hari, turun dari puncak 22.450 kasus pada November, tetapi peningkatan yang signifikan dari akhir 2020.

Pada 18 Desember, Belanda mencatat 50 kematian akibat Covid-19 , setara dengan jumlah yang tercatat dalam sehari pada tahun lalu.

Baca Juga: Bikin Seisi Dunia Ketar-ketir, 45 Negara Sudah Laporkan Kasus Infeksi Omicron, Termasuk Negara-negara Tetangga Indonesia Ini

Sebelumnya diketahui bahwa Belanda melakukan jual beli infeksi Covid-19.

Menurut surat berita Belanda De Telegraaf, polisi Belanda telah menemukan jalur khusus untuk menginfeksi SARS-CoV-2 kepada orang yang ingin terinfeksi sendiri dengan Covid-19 .

Botol kaca berisi SARS-CoV-2 akan dikirimkan melalui pos kepada mereka yang menentang vaksinasi terhadap Covid-19.

Baca Juga: Jangan Keburu Parno Jika Belum Vaksin Covid-19, Ilmuwan Ungkap Cuma Konsumsi Minuman Sejuta Umat Ini Setiap Hari Bisa Kurangi Risiko Covid-19 hingga 10 Persen

Subyek ini membiarkan virus masuk ke tubuh mereka untuk mendapatkan sertifikat pemulihan dari penyakit.

Praktisnya mereka yang menentang diberi vaksin lebih memilih terinfeksi Covid-19, kemudian setelah mereka sembuh bisa mendapatkan sertifikat pemulihan.

Seorang pria (yang belum diidentifikasi) yang terlibat dalam penjualan online SARS-CoV-2, telah ditangkap oleh polisi dan didakwa dengan kegiatan perdagangan ilegal.

Polisi Belanda mengatakan bahwa setiap "botol" SARS-CoV-2 dijual oleh subjek dalam bentuk "alat tes Corona" seharga 33,5 Euro (Rp550 ribu).

(*)