Keyakinan jika tanah adalah wanita (mama/ibu)
Hal menarik mengenai Suku Moi adalah berbicara soal tanah berarti berbicara soal wanita.
Bagi mereka, tanah adalah ibu sehingga menjualnya seperti halnya menjual ibu atau ama.
Pemahaman ini didapat dari pandangan mereka jika tanah adalah sumber kehidupan, seperti ibu yang menyusui anak-anaknya.
Ada juga tanah ulayat atau milik bersama yang seharusnya tidak bisa dijual dengan mudah.
Pemahaman ini mungkin yang mendasari mengapa Suku Moi menentang penggunaan Tanah Adat sebagai perkebunan.
Sementara itu nyatanya ada perubahan dalam kebiasaan budaya Suku Moi.
Hak untuk berada di suatu tanah adalah hak untuk hidup yang juga mempertahankan hak ekonomi dan juga memutuskan suatu tanah menjadi ulayat atau milik bersama.