Menurutnya, kepergian Balaputradewa ke Sumatera bukan karena kalah perang, namun karena dia memang tidak berhak atas takhta Mataram Kuno.
Pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani yang berbeda agama, tidak terbukti menimbulkan masalah.
Bahkan selama memerintah, keduanya sama-sama menjunjung tinggi toleransi beragama, dengan mendukung pembangunan candi bercorak Hindu dan Buddha.
Candi Borobudur diresmikan pada 842, dibangun sejak era pemerintahan Samaratungga.
Karena Rakai Pikatan beragama Hindu, maka dia memerintahkan membangun candi Hindu Siwa, yaitu percandian Loro Jonggrang di Prambanan, yang kemudian terkenal sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
Candi-candi kecil lain yang berada di kompleks Candi Prambanan dibangun pada masa raja berikutnya.
Dia ingin menunjukkan bahwa tidak mengabaikan candi kerajaan yang dibangun oleh Rakai Panangkaran, yaitu Candi Plaosan Lor, dan menjaga perasaan permaisurinya yang beragama Buddha, maka Rakai Pikatan menambahkan dua candi perwarna berupa bangunan stupa pada percandian Prambanan.
Ini bisa dilihat dari tulisan pada dua bangunan stupa di kanan dan kiri jalan masuk ke candi induk sebelah utara.