Kekacauan antara warga asli Kristen dan imigran Muslim Indonesia juga menghasilkan kebakaran dan banyak korban cedera.
"Tanah telah diambil alih, secara langsung oleh Freeport, dan tidak langsung sebagai cara pemukim Indonesia telah mendapatkannya," ujar Dr Agus Sumule, profesor sosial-ekonomi pertanian di Universitas Papua.
"Tekanan terhadap orang asli sangat banyak," ujar Sumule.
"Mereka telah terdampak sangat negatif."
Pemerintah Indonesia menandatangani hak Freeport untuk mengekstrak kekayaan mineral dari Grasberg di Papua Barat tahun 1967.
Laporan tahun 2002 dari Institut Internasional untuk Lingkungan dan Pengembangan (IIED) merincikan jika kesepakatan lahan tidak dinegosiasikan dengan Amungme sampai 1974, setahun setelah tambang dibuka, dan dengan Kamoro tahun 1997.
Kompensasi yang dibayarkan kepada Kamoro dan Amungme terutama adalah dalam bentuk keuntungan bersama seperti membangun rumah-rumah, sekolah dan tempat peribadatan.
Laporan IIED mencatat, "persepsi hak tanah dan klaim kompensasi sejarah adalah sumber berkelanjutan dari ketidakpuasan dan konflik di area tambang."
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini