Sihir atau heka lebih tua dari dewa mereka dan merupakan kekuatan unsur yang memungkinkan dewa menjalankan peran mereka.
Dewa Mesir Heka, yang melakukan tugas ganda sebagai dewa obat melambangkan sihir.
Konsep lain di jantung kehidupan Mesir sehari-hari adalah ma’at atau harmoni dan keseimbangan.
Pencarian harmoni dan keseimbangan merupakan hal mendasar bagi pemahaman orang Mesir bagaimana alam semesta bekerja.
Ma’at adalah falsafah penuntun yang mengarahkan kehdiupan. Heka mengaktifkan Ma’at.
Dengan menjaga keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan, maka orang-orang dapat hidup berdampingan secara damai.
Orang Mesir Kuno percaya bahwa menjadi bahagia atau membiarkan wajah seseorang ‘bersinar’, berarti akan membuat hati seseorang menjadi ringan pada saat penghakiman dan meringankan orang-orang di sekitar mereka.
Struktur sosial Mesir Kuno
Masyarakat Mesir Kuno sangan konservatif dan sangat berlapis sejak Periode Pradinastik Mesir (6000-3150 SM).