Find Us On Social Media :

Berhasil Kalahkan Buaya yang Kemudian Jadi ‘Pengawal’ Perjalanan ke Demak, Inilah Jaka Tingkir, Murid Sunan Kalijaga, Pendiri Sekaligus Raja Terhebat Kerajaan Pajang

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 19 November 2021 | 12:10 WIB

(Ilustrasi) Jaka Tingkir dan Pasukan Buayanya

Ratu Kalinyamat, yang merupakan adik Sunan Prawoto, kemudian mendesak Adiwijaya untuk menumpas Arya Penangsang.

Adiwijaya pun mengadakan sayembara, yaitu akan memberikan hadiah tanah Pati dan mentaok/Mataram sebagai hadiah, bila dapat membunuh Arya Penangsang.

Kedua cucu Ki Ageng Sela, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Panjawi, mengikuti sayembara tersebut.

Akhirnya, Sutawijaya, anak Ki Ageng Pemanahan, dapat menewaskan Arya Penangsang, setelah menusukkna Tombak Kyai Plered ketika Arya Penangsang menyeberang Bengawan Sore dengan mengendarai Kuda Jantan Gagak Rimang.

Pusat Kerajaan kemudian dipindah ke Pajang dengan Adiwijaya sebagai raja pertama Kerajaan Pajang pada 1568 dengan gelar Sultan Hadiwijaya.

Sultan Hadiwijaya berhasil mengantarkan Pajang ke puncak kejayaan, dengan letaknya yang di pedalaman, sehingga kerajaan ini bersifat agraris dan mengandalkan pertanian sebagai tulang punggung perekonomian.

Demak kemudian dijadikan Kadipaten dengan anak Sunan Prawoto yang menjadi Adipatinya.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya, mencapai Madiun, Blora, dan Kediri.

Berkuasa selama kurang lebih 15 tahun, dan menjadi salah satu raja yang berpengaruh di Jawa, perjalanan kekuasannya harus terhenti pada tahun 1582.

Baca Juga: Pernah Diklaim Malaysia, Rupanya Reog Ponorogo Sudah Ada Sejak Zaman Majapahit, Tapi Jadi Simbol Pemberontakan Terhadap Raja, Begini Kisahnya