Sekhmet, Dewi Singa Betina yang Kuat, Digambarkan Beri Kekuatan pada Wanita Saat Diperlukan dan Tambahkan Kepercayaan Diri pada Para Gadis Mesir Kuno

K. Tatik Wardayati

Penulis

Sekhmet, dewi dalam mitologi Mesir Kuno, dewi singa betina yang kuat.

Intisari-Online.com – Dalam mitologi Mesir Kuno mengenal banyak dewa dan dewi yang disembah dalam semua aspek kehidupan mereka.

Salah satunya adalah Sekhmet, yang dikenal sebagai mata ayahnya Ra, dewa matahari.

Sekhmet dikenal sebagai dewi balas dendam ilahi, penaklukan, dan perang.

Dalam agama Mesir Kuno, Sekhmet, juga dieja Sachmet, Sakhet, Sekmet, Sakhmet dan Sekhet, dan dalam bahasa Yunani bernama Sacmis, pada awalnya adalah dewi prajurit Mesir Hulu.

Baca Juga: Percaya pada Kekuatan Roh yang Menyembuhkan, Beginilah Metode Pengobatan Mesir Kuno, Tapi Dari Sinilah Kebiasaan Mencuci Tangan Bahkan Dimulai

Namanya menyesuaikan dengan fungsi dan artinya, yaitu dia (yang) berkuasa.

Dia juga diberi gelar seperti pencinta ketakutan dan nyonya pembantaian.

Dewi Sekhmet, biasanya, direpresentasikan sebagai singa betina atau wanita dengan kepala singa betina, yang membawa cakram matahari dengan Uraeus (kobra pelindung) di kepalanya.

Dia mewakili energi destruktif Matahari, yang menyatukan kekuatan menguntungkan bintang ini dengan kualitas negatifnya.

Baca Juga: Gunakan Asap Tembakau Hingga Besi Panjang Panas, Inilah 5 Metode Pengobatan Paling ‘Gila’ di Zaman Kuno yang Tidak Mungkin Dilakukan Sekarang

Dewi Sekhmet juga dianggap sebagai dewi perang, karena ketika marah dia menjadi singa betina yang berbahaya, menjadi dewi yang sangat ditakuti.

Namun, ketika dia menunjukkan tampilan yang lebih tenang, dia menjadi dewi kucing Bastet.

Sekhmet tidak begitu mengerikan, karena dia juga dewa pelindung para dokter.

Dia mampu menyebabkan penyakit besar dan epidemi, tetapi dengan meluncurkan sarana yang diperlukan untuk penyembuhan untuk mendapatkan hasil yang positif, yang berhasil menenangkan Sekhmet, memulihkan kesehatan pasien mereka.

Sekhmet adalah putri dewa Ra, istri Ptah dan ibu Nefertum (dewa teratai), yang muncul diidentifikasi dengan dewi lain, seperti Tefnut, Bastet, dan Mut.

Karena hubungannya dengan dewa matahari, makadia menjadi bagian dari legenda Dewi Jauh, Sekhmet adalah mata dewa Matahari Ra, dan menjadi sangat marah, singa betina melahap semua orang yang ada di jalannya.

Para dewa mencarinya untuk mencoba menenangkan amarah, jadi mereka menyiapkan ramuan merah seperti darah, yang dibuang ke tanah sehingga sang dewi meminumnya, mirip dengan banjir Nil tahunan dan dengan cara ini dia mendapatkan kembali ketenangannya dengan Ra.

Menurut mitos, selama musim banjir sungai, orang Mesir merayakan ‘Pesta Mabuk’, untuk menjaga ketenangan Sekhmet.

Menjadi dewi yang begitu penting, hingga Firaun Amenhotep III menugaskan mereka untuk membuat setidaknya 365 patung Sekhmet, agar dapat melakukan doa harian dan mencoba untuk menjaga dewi itu agar tenang.

Baca Juga: Dikaitkan Kehamilan dan Persalinan, Inilah Heqet, Dewi Katak Mesir Kuno yang Dipercaya Bertanggung Jawab atas Pembentukan, Penciptaan, dan Kelahiran Setiap Makhluk dengan Menggunakan Ini!

Pusat pemujaan utama berada di Rehesu kuno, yang dikenal sebagai Letopolis, walaupun juga disembah di kuil Ptah di Memphis.

Tempat lain pemujaannya adalah Bubastis, Abidos atau di Daerah Mut Karnak.

Anak-anak dari dewi Sekhmet, yaitu:

Nefertum

Nefertum, lahir dari kuncup teratai biru yang mengapung di atas air.

Dia mewakili matahari terbit, dan disebutkan menciptakan manusia dari air matanya.

Imhotep

Sebagai putra angkatnya, Imhotep, adalah arsitek, insinyur, dan dokter pertama yang dikenal dalam sejarah Mesir Kuno.

Dia juga seorang bijak dan perdana menteri Firaun Djoser, yang meresmikan pembangunan piramida berundak Djoser.

Baca Juga: Inilah Senet, Permainan Papan pada Masa Mesir Kuno untuk Mencapai Dunia Bawah, Makna Ritual Demi Kehidupan Abadi, Dibawa Hingga Pemakaman

Dia juga dikenal sebagai tokoh penting dalam pengobatan Mesir Kuno, diberikan status dewa ribuan tahun setelah kematiannya, meskipun dilahirkan sebagai manusia.

Kemudian Maahes, dia dianggap sebagai putranya, yang muncul selama periode Kerajaan Baru, dan dianggap sebagai pangeran singa.

Lalu, apa kekuataan Dewi Sekhmet?

Dewi Sekhmet dihormati sebagai simbol kekuatan feminin.

Tapi, pesannya jelas: wanita itu kuat, dan mereka bisa berbahaya!

Nama Sekhmet berarti ‘Yang Perkasa’, yang memperoleh gelar ‘Nyonya Api’ karena dikatakan bahwa tubuhnya mengambil cahaya terang matahari tengah hari.

Disebutkan juga bahwa napas panasnya adalah angin gurun.

Dia adalah panas matahari yang membakar, terik dan merusak, kekuatan dahsyat yang harus dihormati.

Sekhmet biasanya digambarkan dengan kepala singa dan tubuh wanita cantik, singa merupakan binatang yang sangat kuat di Mesir Hilir.

Baca Juga: Usianya 6.000 Tahun, Siapakah Mumi yang Paling Tua Ini? Sudah Dibalsem Jauh Mendahului Firaun dan Sebelum Adanya Bahasa Tertulis

Sebagai dewi paling kuat di Mesir Hilir, maka Sekhmet dipandang memiliki kekuatan singa.

Dia mewakili kekuatan yang dapat digunakan wanita saat diperlukan, memberikan kekuatan dan kepercayaan diri kepada para gadis.

Dewi Sekhmet terkait erat dengan kerajaan.

Dia digambarkan sebagai ibu dari Maahes, dewa singa yang merupakan pelindung firaun dan teks piramida (dari dinasti lima) menunjukkan bahwa firaun dikandung oleh Sekhmet.

Relief menunjukkan Firaun Niuserre disusui oleh Sekhmet.

Mitos kuno ini diulang dalam relief Kerajaan Baru di kuil Seti I, yang mewakili Firaun yang disusui oleh Hathor, dengan gelar ‘pemilik rumah besar Sekhmet’.

Ramses II (putra Seti) mengadopsinya sebagai simbol kekuatannya dalam pertempuran.

Mewakili pertempuran dari Kadesh, Sekhmet muncul di atas kudanya, dengan api yang membakar tubuh tentara musuh.

Firaun sepertinya terobsesi dengan Sekhmet.

Amenhotep III (ayah Akhenaten, Dinasti ke-18) membangun ratusan patung Sekhmet di lahan kuil Mut di selatan Kuil Agung Amun di Karnak.

Diperkirakan ada satu untuk setiap hari dalam setahun dan persembahan dilakukan setiap hari.

Baca Juga: Inilah Senet, Permainan Papan pada Masa Mesir Kuno untuk Mencapai Dunia Bawah, Makna Ritual Demi Kehidupan Abadi, Dibawa Hingga Pemakaman

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait