Penulis
Intisari-Online.com – Dalam mitologi Mesir Kuno, banyak dewa dan dewi yang dipercaya dalam setiap kehidupan bangsa ini.
Dewi Heket, dikenal juga sebagai Hekat dan Heqet, adah dewi kesuburan dan perkecambahan biji-bijian Mesir.
Dewi ini juga dikaitkan dengan kehamilan dan persalinan.
Namun, arti di balik namanya tidak jelas, tetapi sumber terpercaya menjelaskan bahwa itu berasal dari kata ‘heqa’ yang berarti ‘penguasa’ atau ‘tongkat kerajaan’.
Sering digambarkan sebagai wanita dengan kepala katak dengan pisau di tangannya, Heqet diyakini sebagai simbol kesuburan dan kelimpahan.
Mungkin karena di Mesir, ketika Sungai Nil banjir maka muncul katak entah dari mana, hampir seolah-olah seperti sihir, atau begitulah yang diyakini bangsa Mesir Kuno.
Orang Mesir Kuno tidak memiliki istilah untuk bidan yang membantu persalinan, maka para pendeta disebut sebagai ‘pelayan Heqet’.
Heqet, dipercaya sebagai dewi tua, yang salah satu patung kultus awalnya diidentifikasi dari periode Predinastik akhir.
Pada akhir Periode Ptolemeus, kuil-kul di bangun dan didedikasikan untuknya di Gesy di Mesir Hulu.
Heqet dikenal sebagai putri Ra, dewa matahari, yang merupakan dewa terpenting dalam sejarah Mesir.
Heqet juga dikenal sebagai permaisuri Khnum, dewa pembuat tembikar, dan dewa penciptaan.
Perannya dalam mitologi Mesir adalah memahat dan menciptakan tubuh manusia menggunakan lumpur Sungai Nil.
Tanggung jawab Khnum terletak pada pembentukan tubuh manusia, sementara Heqet bertanggung jawab untuk menghirup Ka menjadi makhluk mati, setelah itu anak ditempatkan di dalam rahim ibu.
Heqet memiliki kekuatan untuk membawa tubuh dan jiwa ke dalam keberadaan.
Secara berbarengan, Khnum dan Heqet bertanggung jawab atas pembentukan, penciptaan, dan kelahiran setiap makhluk hidup di alam semesta Mesir.
Ada penggambaran terkenal yang ditemukan di Mesir.
Termasuk gambar Khnum mengerjakan rodanya dan membentuk anak baru, sementara Heqet berlutut di depannya memegang pisau, bersiap-siap untuk menghembuskan kehidupan ke dalam anak itu.
Dalam mitologi Mesir, melansir Give me History, Heqet terkenal sebagai bidan dan pemandu kematian yang juga disebtu psikopomp.
Dalam kisah si kembar tiga, Heqet digambarkan sebagai bidan.
Kemudian, Heqet, Isis, dan Meskhenet dikirim oleh Ra ke kamar bersalin ibu kerajaan, Ruddedet.
Mereka diberi tugas untuk membantunya dalam melahirkan anak kembar tiga yang ditakdirkan menjadi Firaun.
Menyamar sebagai gadis penari, para dewi menginjakkan kaki di istana.
Heqet mempercepat kelahiran si kembar sementara Isis memberi mereka nama, dan Meskhenet memprediksi masa depan mereka.
Dalam kisah tersebut, Heqet digambarkan dengan tongkat gadis sebagai katak las pisau.
Tongkat ini terlihat seperti benda berbentuk bumerang, bukan pisau modern.
Itu digunakan sebagai tongkat lempar alih-alih untuk memotong.
Tongkat gading diyakini digunakan dalam ritual untuk menarik energi pelindung selama masa-masa sulit atau berbahaya.
Juga terkait dengan waktu liminal persalinan ketika anak dan ibu sama-sama rentan terhadap kekuatan negatif.
Maka, umum bagi wanita hamil untuk memakai jimat bergambar Dewi Heqet untuk perlindungan.
Selama Kerajaan Tengah, pisau gading dan genta juga bertuliskan nama dewi Heqet sehingga wanita bisa menangkal kejahatan saat mereka melahirkan.
Katak memiliki hubungan magis dengan dunia spiritual orang Mesir.
Secara spontan dihasilkan oleh lumpur yang tertinggal setelah banjir Sungai Nil, hieroglif kecebong juga melambangkan angka 100.000.
Ini terkait dengan kelimpahan dan kelahiran, namun hieroglif kecebong digunakan di samping frasa ‘Ankh Wajet Seneb’.
Frasa itu adalah singkatan dari ‘pengulangan kehidupan’, sebuah konsep kelahiran kembali dan kehidupan setelah kematian.
Dalam mitos Osiris, Heqet berdiri di tepi peti matinya dan menghembuskan kehidupan kepada Raja sehingga dia bisa bangkit dari kematian.
Bertindak sebagai bidan ilahi pada kelahirannya kembali, Heqet mengizinkan Raja untuk kembali menjadi Raja Dunia Bawah.
Jimat berbentuk katak diberikan pada upacara pemakaman dengan harapan bahwa Heqet akan membantu kelahiran mereka kembali ke alam baka.
Sama seperti Khnum menciptakan tubuh fisik, maka Heqet membantu jiwa merasukinya.
Sama seperti kelahiran kembali tubuh fisik, maka pisau Heqet digunakan untuk memotong tali pengikat.
Ketika kematian tiba, maka Heqet memotong ikatan yang ditempatkan kehidupan pada jiwa dan berjaga-jaga untuk membimbing tubuh ke alam baka.
Kultus Heqet aktif selama periode Dinasti Awal, dan namanya diambil sebagai miliknya oleh Pangeran Dinasti Kedua, Nisu-Heqet.
Dewi Heqet adalah dewa penting dalam kehidupan Mesir, terutama bagi wanita Mesir, termasuk ratu, rakyat jelata, bidan, ibu, dan wanita hamil.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari