Penulis
Intisari-Online.com - Penemuan mumi Mesir Kuno selalu menarik perhatian banyak para ilmuwan.
Ini karena terkadang mereka menemukan hal-hal menakjubkan sampai mengerikan pada mumi-mumi Mesir Kuno tersebut.
Salah satunya penemuan 60mumi Mesir Kuno ini.Bagaimana identitas mereka?
Dilansir darilivescience.com pada Selasa (16/11/2021), lebih dari 4.000 tahun yang lalu di Mesir, lusinan pria meninggal karena luka parah.
Lalu mereka dimumikan dan dikuburkan bersama di tebing dekat Luxor.
Penguburan massal sangat langka di Mesir kuno.
Jadi mengapa semua mumi ini berakhir di tempat yang sama?
Baru-baru ini, para arkeolog mengunjungi Makam Pejuang yang misterius di Deir el Bahari, Mesir.
Ini adalah makam yang telah disegel setelah penemuannya pada tahun 1923.
Setelah menganalisis bukti dari makam dan situs lain di Mesir, mereka menyatukan kisah berdarah dalam sejarah Mesir pada penutupan Kerajaan Lama, sekitar 2150 SM.
Temuan mereka, yang dipresentasikan dalam film dokumenter PBS "Secrets of the Dead: Egypt's Darkest Hour".
Film dokumenter itu menampilkan gambaran suram kerusuhan sipil yang memicu pertempuran berdarah antara gubernur regional sekitar 4.200 tahun yang lalu.
Salah satu bentrokan itu mungkin telah mengakhiri nyawa 60 pria yang tubuhnya dimumikan di pemakaman massal ini, kata perwakilan PBS dalam sebuah pernyataan.
Arkeolog Salima Ikram, seorang profesor Egyptology di American University di Kairo, menyelidiki mumi dengan kru kamera pada akhir September 2018.
Penyelidikan itu merupakan kerja sama dengan Kementerian Purbakala Mesir dan bantuan ahli lokal, Davina Bristow, produser dan sutradara film dokumenter.
Dari pintu masuk makam, labirin terowongan bercabang sekitar 61 meter ke dalam tebing, kamar-kamar dipenuhi dengan bagian-bagian tubuh mumi dan tumpukan perban yang pernah melilit mayat-mayat itu tetapi telah terurai.
Mayat-mayat itu sepertinya milik laki-laki, dan banyak yang menunjukkan tanda-tanda trauma parah.
Tengkorak dipatahkan atau ditusuk — mungkin akibat proyektil atau senjata — dan panah tertanam di banyak mayat, menunjukkan bahwa orang-orang itu adalah tentara yang tewas dalam pertempuran.
Salah satu mumi bahkan mengenakan sarung tangan pelindung di lengannya, seperti yang dikenakan oleh pemanah.
"Orang-orang inimengalami kematian yang menakutkan," kata Ikram.
Dan bukti dari tempat lain di Mesir menunjukkan bahwa mereka meninggal selama periode pergolakan sosial yang ekstrem.
Siapa Firaun yang bertanggung jawab atas kematian 60 mumi di atas?
Beberapa dari petunjuk terkait hal itu terletak di makam firaun Pepi II, yang pemerintahannya selama 90 tahun baru saja berakhir.
Ini kata Philippe Collombert, seorang ahli Mesir Kuno di Universitas Jenewa di Swiss.
Collombert menjelaskan ada prasasti ditemukan di makam itu.
Prasasti itumengisyaratkan konflik, gangguan sosial, perang saudara danjugakelaparan yang disebabkan oleh kekeringan.
Prasasti lain mencatat bahwa "negara selatan sedang sekarat karena kelaparan sehingga setiap orang memakan anak-anaknya sendiri" dan "seluruh negeri telah menjadi seperti belalang yang kelaparan," kata Morales.
Sehingga Ikram mengambil kesimpulankelaparan dan kerusuhan bisa menjadi dasar pertempuran yang menyebabkan 60 orang tewas.