Intisari-Online.com - Pernahkah Anda mendengar 'kutukan Firaun'?
Di antara 'kutukan Firaun'yang ada, kutukan Raja Tut-lah yang yang paling terkenal di dunia.
Sejak makam Raja Tutankhamun ditemukan di Lembah Para Raja Mesir, beredar cerita bahwa mereka yang berani melanggar tempat peristirahatan terakhir raja bocah itu menghadapi kutukan yang mengerikan.
Meskipun tidak sedramatis yang ada, secara luas diklaim bahwa banyak orang yang terkait dengan pembukaan makam segera menjadi korban kutukan.
Misalnya meninggal dalam keadaan misterius.
Legenda itu mendapatperhatian karena beberapa orang yang terlibat dalam penemuan makam itu ternyata meninggal tak lama setelah makam dibuka.
Apakahbenar?
Dilansir darilivescience.com pada Kamis (11/11/2021), semua itu berawal dari kematianGeorge Edward Stanhope Molyneux Herbert, Earl of Carnarvon kelima.
Dia adalah seorang bangsawan Inggris dan ahli Mesir Kuno amatir yang membantu membiayai pencarian.
Kematiannya pada 25 Maret 1923 - setahun setelah makam Raja Tutankhamun dibuka - secara luas dianggap sebagai misteri.
Tetapi, pada kenyataannya, dia menderita kesehatan yang buruk sebelum dia tiba di Kairo, dan bagaimanapun juga meninggal karena nyamuk.
Gagasan kutukanRaja Tut lantas dipromosikan oleh pencipta karakter Sherlock Holmes, Sir Arthur Conan Doyle.
Ada banyak lusinan orang yang terhubung dalam beberapa cara untuk membuka makam Tutankhamun, mulai dari penjaga keamanan hingga arkeolog).
Dan dari sekian banyak orang, beberapa kematian tak terduga akan terjadi secara kebetulan.
Dalam bukunya "An Encyclopedia of Claims, Frauds, and Hoaxes of the Occult and Supernatural," penyelidik James Randi mencatat bahwa rata-rata durasi hidup bagi mereka yang seharusnya menderita kutukan kuno.
Di mana waktunya lebih dari23 tahun setelah 'kutukan' seharusnyaterjadi.
Sebagai contoh, Putri Carnarvon meninggal pada tahun 1980,57 tahun kemudian.
Howard Carter, yang tidak hanya menemukan makam dan membukanya secara fisik, tetapi juga mengeluarkan mumi Tutankhamun dari sarkofagus, hidup sampai tahun 1939, 16 tahun setelah peristiwa itu.
Selain Carteryang meninggal di usia64 tahun karena kanker, tetapi Sersan Richard Adamson, anggota tim Carter yang menjaga ruang pemakaman sepanjang waktu selama tujuh tahun dan merupakan orang Eropa yang paling dekat dengan sisa-sisa Tutankhamun, hidup selama 60 tahun lagi sampai kematiannya pada tahun 1982.
Lalu dari manaawal mula kisahkutukan itu?
Menurut Randi, ketika makam Tut ditemukan dan dibuka pada tahun 1922, itu adalah peristiwa arkeologi besar.
Untuk menjaga pers membuat kisah sensasional, kepala tim penggalian, Howard Carter, buat cerita bahwa kutukan telah diberikan kepada siapa pun yang melanggar makam raja bocah itu.
Carter sendiri tidak menemukan gagasan tentang makam terkutuk.
Tetapi dia memanfaatkannya untuk menjauhkan penyusup dari penemuannya yang bersejarah.
Padahal faktanya, makam semua firaun bangsawan — bukan hanya makam Raja Tutankhamun — dikatakan memiliki "kutukan" yang persis sama.
Meski setelah dibuka tidak ada efek yang berarti.
Walau begitu,Howard Carter mampu menakut-nakuti calon perampok makam dengan ancaman supranatural itu.
Apakah benar atau tidaknya kutukan itu, yang jelas itu berhasil.
Sebabhampir satu abad setelah makam Tut dibuka, banyak orang masih mempercayainya.