Find Us On Social Media :

Dokter Dibuat Tercengang Dengan Kasus Langka Ini, Seorang Wanita Terinfeksi HIV Tak Disangka Sembuh Tanpa Bantuan Obat, Inilah yang Terjadi pada Virusnya

By Mentari DP, Rabu, 17 November 2021 | 08:45 WIB

Wanita ini sembuh dari penyakit HIV.

Intisari-Online.com - Banyak yang menyebut penyakit HIV atau human immunodeficiency virus tidak bisa disembuhkan.

Namun keajaiban terjadi pada seorang wanita berusia 30 tahun.

Hasilnya dia dinyatakan sebagai pasien kedua di dunia yang sembuh dari penyakit HIV secara 'alami' tanpa bantuan obat atau perawatan lain.

Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Pamer Terapkan 'Nol Kasus' Covid-19, Mendadak China Dihantam Virus Corona hingga Ratusan Orang Dirawat di Rumah Sakit, Bak Kembali ke Tahun 2019!

Bagaimana bisa?

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan jika tidak diobati dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), diperkirakan 1,2 juta orang hidup dengan HIV di AS pada akhir 2019.

Tahun itu, sekitar 37.000 orang Amerika baru didiagnosis dengan HIV.

Di seluruh dunia, diperkirakan 38 juta orang hidup dengan HIV, lebih dari dua pertiganya tinggal di Afrika.

Baca Juga: Tak Ada Dokter dan Ahli Medis, Melalui Cara Magis Ini Orang Mesir Kuno Sembuhkan Orang Sakit, Patung Peninggalan Firaun Ini Jadi Perantaranya

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Rabu (17/11/2021), para peneliti menganalisis materi genetik dari lebih dari satu miliar sel dalam tubuh pasien dan tidak melihat bukti HIV.

Mereka percaya wanita itu adalah pasien langka yang tubuhnya mampu menekan virus dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Mendengar penuturan para peneliti, pasien mengatakan sangat senang.

"Saya menikmati menjadi sehat," katanya kepada NBC News dalam bahasa Spanyol melalui email dengan anonim.

"Saya tidak perlu berobat, dan saya hidup seolah-olah tidak ada yang terjadi."

"Ini sudah merupakan hak istimewa."

Studi menunjukkan bahwa sekitar 0,5 persen orang yang terinfeksi HIV memiliki tanggapan kekebalan yang unik dan kuat terhadap virus, dari sekitar 38 juta yang saat ini hidup dengan virus ini di seluruh dunia.

Jika para ilmuwan dapat mengidentifikasi rahasia di balik resistensi pasien ini terhadap HIV, mereka mungkin dapat memanfaatkannya menjadi pengobatan baru.

Meski saat ini pandemi Covid-19 telah menjadi krisis kesehatan masyarakat global teratas selama dua tahun terakhir, HIV/AIDS juga terus berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Meski Makamnya Dipenuhi Artefak Emas, Siapa Sangka Kehidupan Tutankhamun Sebenarnya Menyedihkan, Sakit-sakitan Sejak Kecil Karena 'Penyakit Keturunan' Ini

HIV adalah penyakit yang sangat menantang untuk diobati karena cara virus ini beroperasi.

Sebagai retrovirus, virus ini membawa materi genetik untai tunggal yang disebut RNA ke dalam sel manusia.

Kemudian bergabung dengan sel-sel itu dan mengubahnya menjadi pabrik yang memproduksi lebih banyak salinan HIV.

Saat ini, pilihan pengobatan terbaik untuk pasien HIV adalah kombinasi obat yang disebut terapi antiretroviral (ART), yang mencegah virus membuat salinan dirinya lebih jauh di dalam tubuh.

Walau pengobatan ini dapat membantu orang dengan HIV hidup lama dan sehat, tapi mereka tidak bisa lepas dari obat.

Baca Juga: Sampai Bikin Sergio Aguero Harus Absen Main Bola Selama 3 Bulan Setelah Menderita Sakit Dada, Ternyata Ini Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai