Penulis
Intisari-Online.com -Tutankhamun adalah seorang firaun Mesir yang dimakamkan di sebuah makam mewah yang dipenuhi dengan artefak emas di Lembah Para Raja.
Makamnya, diberi nama modern "KV 62", ditemukan pada tahun 1922 oleh tim arkeologi yang dipimpin oleh ahli Mesir Mesir Howard Carter.
Dilansir dari livescience.com pada Selasa (2/11/2021), makam Tutankhamun sebagian besar masih utuh.
Itu adalah sebuah penemuan yang luar biasa mengingat sebagian besar makam di Lembah Para Raja telah dijarah pada zaman dahulu.
Walau makamTutankhamun sangat mewah, bukti sejarah dan arkeologis menunjukkan bahwa firaun muda itu sakit-sakitan.
Masa pemerintahannya pun singkat saja.
Anak seorang revolusioner
Tutankhamun lahir sekitar tahun 1341 SM.
Ayahnya adalah firaun Akhenaten, seorang firaun revolusioner yang mencoba memfokuskan agama politeistik Mesir di sekitar pemujaan piringan matahari, Aten.
Ibu kandung Tutankhamun tidak diketahui tetapi kemungkinan bukan istri utama Akhenaten, Ratu Nefertiti.
Meskipun perdebatan tentang hal ini masih tetap ada.
Saat masih bayi, Tutankhamun diasuh oleh saudara tirinya, Meritaten.
Tutankhamun naik takhta sekitar tahun 1332 SM, ketika dia berusia sekitar 9 tahun.
Mengingat usianya yang masih muda, dia sangat bergantung pada penasihatnya.
Sakit dan kematian
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa Tutankhamun menderita sakit.
Sebuah studi tentang jenazahnya yang diterbitkan pada tahun 2010 menemukan bahwa ia menderita berbagai penyakit.
Termasuk malaria dan penyakit Kohler (kelainan tulang kaki yang langka).
Sejumlah tongkat telah ditemukan di makam Tutankhamun, temuan yang mendukung gagasan bahwa firaun terkadang mengalami kesulitan berjalan.
Tidak diketahui apa yang membunuh Tutankhamun.Ada banyak hipotesisterkait hal itu.
Diduga dia meninggal karena infeksi yang disebabkan oleh patah kaki atau cedera yang diderita dalam kecelakaan kereta.
Juga berspekulasi bahwa Tutankhamun menderita sindrom Marfan, kelainan genetik yang dapat membuat seseorang memiliki jari, lengan, dan kaki yang sangat panjang.
Alasannya karena banyak anggota keluarga kerajaan digambarkan dengan ciri-ciri seperti itu selama pemerintahan Akhenaten.
Namun, penelitian tahun 2010 menemukan bahwa Tutankhamun mungkin tidak memiliki kondisi ini.
Tutankhamun menikah dengan saudara tirinya, Ratu Ankhesenamun, dan pasangan itu memiliki putri kembar yang lahir mati.
Janin mereka dikubur dalam guci di makam firaun.
Pasangan itu tidak meninggalkan pewaris takhta.
Raja bocah itu akhirnya meninggal pada 1323 SM. sekitar usia 18.
Kematiannya tidak terduga, tapi makamnya tampaknya telah selesai dengan cepat.