Keturunan Genghis Khan dari Rusia: Siapakah Tentara Tartar yang Diajak Raden Wijaya Kerja Sama Menjatuhkan Jayakatwang hingga Berdiri Kerajaan Majapahit?

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Gerombolan Emas

Intisari-Online.com - Sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit bermula dari permohonan Raden Jayawijaya kepada Jayakatwang untuk membuka hutan di daerah Tarik.

Jayakatwang merupakan raja Kerajaan Gelanggelang.

Ia adalah sosok yang berpengaruh terhadap keruntuhan Kerajaan Singasari.

Asal-usul penamaan Majapahit adalah saat para pekerja mulai membuka hutan Tarik, banyak ditemukan buah maja (wilwa) dan saat dimakan terasa pahit (tikta).

Raden Wijaya dan Wirajaya akhirnya mampu membangun kekuatan untuk menyerbu Jayakatwang.

Baca Juga: Polahnya Dianggap Bak Kerbau Dicucuk Hidungnya, Raja Terakhir Majapahit Ini Disindir Rakyatnya Sendiri Lewat Tarian Legendaris, yang Sempat Diklaim Malaysia

Apalagi, kala itu, mereka mendengar kabar kedatangan tentara Tartar dari Mongol.

Pasukan tersebut sebenarnya hendak menyerbu Raja Kertanegara yang telah dibunuh oleh tentara Jayakatwang.

Oleh Raden Wijaya dan Wirajaya, pasukan Tartar diajak bekerja sama.

Gabungan pasukan itu akhirnya berhasil menjatuhkan Jayakatwang.

Kerajaan Gelanggelang pun runtuh.

Baca Juga: Bak Dua Sisi Mata Uang yang Tak Terpisahkan dengan Mahapatih Gajah Mada, Inilah Mpu Nala, Sosok Tangguh di Balik Kejayaan Angkatan Laut Majapahit yang Berhasil Satukan Nusantara

Raden Wijaya lantas mengambil alih kekuasan dan memimpin wilayah Jawa dari Majapahit.

Sebelum diangkat menjadi Raja Majapahit, Wijaya terlebih dulu mengusir pasukan Tartar.

Orang-orang Tartar

Melansir Brittanica.com, Tatar atau Tartar adalah anggota yang orang-orangnya terdiri dari beberapa masyarakat berbahasa Turki.

Secara kolektif, mereka berjumlah lebih dari 5 juta pada akhir abad ke-20.

Baca Juga: Bisa Dilihat dari Situs Peninggalannya yang Nyaris Musnah, Mulai dari Kedatangan Pasukan Terkuat di Dunia Hingga Takluk pada Kesultanan Baru, Inilah Tonggak Penting Bagi Kerajaan Majapahit

Mereka bermukim di barat-tengah Rusia di sepanjang jalur tengah Sungai Volga dan anak sungainya, Kama, serta Pegunungan Ural.

Bangsa Tartar juga menetap di Kazakhstan dan sedikit di Siberia barat.

Nama Tatar pertama kali muncul di antara suku-suku nomaden yang tinggal di timur laut Mongolia dan daerah sekitar Danau Baikal dari abad ke-5.

Tidak seperti orang Mongol, orang-orang ini berbicara dalam bahasa Turki.

Setelah mereka menjadi bagian dari pasukan penakluk Mongol Genghis Khan pada awal abad ke-13, perpaduan unsur-unsur Mongol dan Turki terjadi.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit Ternyata Sudah Mendahului Dunia dalam Pembuatan Benda Ini, Abad ke-14 Sudah Ciptakan 'Teknologi' yang Dipakai di Zaman Modern

Penjajah Mongol dari Rusia dan Hongaria dikenal oleh orang Eropa sebagai Tartar.

Setelah kekaisaran Genghis Khan bubar, orang-orang Tartar secara khusus diidentifikasikan dengan bagian barat wilayah Mongol.

Wilayah tersebut mencakup sebagian besar Rusia Eropa dan disebut Gerombolan Emas.

Orang-orang Tartar ini mulai masuk Islam Sunni pada abad ke-14.

Karena perpecahan internal dan berbagai tekanan asing, Gerombolan Emas terpecah pada akhir abad ke-14 menjadi kelompok Tartar Kazan dan Astrakhan di Sungai Volga, Sibir di Siberia barat, dan Krimea.

Rusia menaklukkan 3 kelompok ini pada abad ke-16, tetapi khanat Krimea menjadi negara bawahan Turki Utsmani sampai dianeksasi ke Rusia oleh Catherine the Great pada tahun 1783.

Mereka kemudian mengembangkan organisasi sosial yang kompleks, dan kaum bangsawan mempertahankan kepemimpinan.

Baca Juga: Jadi Raja Terbesar dalam Sejarah Majapahit, Hayam Wuruk Pernah Menyulut Perang dengan Kerajaan ini Cuma Gara-gara Perkara Asmara

Kepala pemerintahannya diisi oleh khan dari Tartar terkemuka (Kazan khanat), yang sebagian keluarganya bergabung dengan bangsawan Rusia melalui persetujuan langsung pada abad ke-16.

Stratifikasi dalam masyarakat Tartar ini berlanjut hingga Revolusi Rusia tahun 1917.

Selama abad ke-9 hingga ke-15, ekonomi Tartar didasarkan pada pertanian campuran dan penggembalaan hewan ternak.

Orang-orang Tartar juga mengembangkan tradisi pengerjaan kayu, keramik, kulit, kain, logam dan telah lama dikenal sebagai pedagang.

Selama abad ke-18 dan ke-19, mereka mulai mendapat posisi dalam Kekaisaran Rusia sebagai agen komersial dan politik, guru, dan administrator wilayah Asia Tengah yang baru dimenangkan.

Lebih dari 1,5 juta Tartar Kazan masih tinggal di wilayah Volga dan Ural, dan mereka merupakan sekitar setengah dari populasi di republik Tatarstan.

Mereka sekarang dikenal sebagai Volga Tatar dan merupakan kelompok Tatar terkaya yang paling maju secara industri.

Hampir satu juta lebih Tartar tinggal di Kazakhstan dan Asia Tengah, sedangkan Tartar Siberia, yang jumlahnya hanya sekitar 100.000, hidup tersebar di Siberia barat.

Baca Juga: Pernah Kuasai Seluruh Jawa hingga Nusantara, Bagaimana Kemasyuran Majapahit Malah Runtuh Akibat Ulahnya Sendiri?

(*)

Artikel Terkait