Find Us On Social Media :

Jadi Misteri Selama Ribuan Tahun, Akhirnya Terkuak Siapa yang Bangun Piramida Tempat Makam para Firaun, Semua Gara-gara Peraturan Ketat di Mesir Kuno Ini

By Mentari DP, Sabtu, 6 November 2021 | 10:30 WIB

Kehidupan di Mesir kuno.

Namun, bahkan setelah era ini, raja masih dianggap sebagai utusan pilihan dewa.

Bahkan bagian akhir Kerajaan Baru (1570-1069 SM) ketika para imam Amun di Thebes memegang kekuasaan yang lebih besar daripada Raja.

Tapi Raja masih dihormati sebagai yang ditahbiskan secara ilahi.

Para Raja menikmati kehidupan yang jauh dari kekurangan. 

Mereka memiliki kekuasaan dan prestise, pelayan untuk melakukan pekerjaan kasar, banyak waktu luang untuk mengejar kesenangan, pakaian bagus, dan banyak kemewahan di rumah mereka.

Ahli Taurat & Dokter

Juru tulis sangat dihargai di Mesir kuno karena dianggap dipilih secara khusus oleh dewa Thoth, yang mengilhami dan memimpin keahlian mereka.

Karya seorang juru tulis membuatnya abadi bukan hanya karena generasi selanjutnya akan membaca apa yang mereka tulis, tetapi karena para dewa sendiri menyadarinya.

Seshat, dewi pelindung perpustakaan dan pustakawan, dengan hati-hati meletakkan karya seseorang di raknya, seperti yang dilakukan pustakawan dalam pelayanannya di bumi.

Kebanyakan juru tulis adalah laki-laki, tetapi ada juru tulis perempuan yang hidup senyaman rekan-rekan laki-laki mereka.

 

Baca Juga: Meski Makamnya Dipenuhi Artefak Emas, Siapa Sangka Kehidupan Tutankhamun Sebenarnya Menyedihkan, Sakit-sakitan Sejak Kecil Karena 'Penyakit Keturunan' Ini