Kepala hampir selalu menciptakan beberapa detail spesifik yang mungkin dianggap kebetulan, seperti lekukan kecil ke bawah pada hidung panjang, yang berbebntuk bujur sangkar dan tegak seperti penggambaran hewan.
Di lain kesempatan, Dewa Set bahkan dipresentasikan dalam bentuk hewan yang sepenuhnya dengan hidung panjang melengkung, ekor bercabang tegak, telinga persegi, dan tubuh seperti anjing.
Hewan lain yang dikenal keramat bagi dewa Set termasuk kuda nil, buaya, babi hutan, kijang, dan kalajengking.
Semua hewan tersebut dianggap mewakili keliaran, kekuatan, kekuasaan, dan perlindungan.
Secara seremonial, hewan Set diwakili oleh ‘Tongkat Kerajaan’, biasanya dibawah oleh Firaun, pendeta, dan dewa sebagai simbol kekuasaan.
Tongkat kerajaan digambarkan dalam sejumlah gambar, lukisan, dan ukiran dewa ini.
Sisa-sisa tongkat kerajaan juga telah ditemukan, terbuat dari kayu atau fayans semi mulia Mesir.
Firaun Dinasti Kedua, Khasekhemwy dan Peribsen, memiliki serekh (lambang kerajaan dan kehormatan termasuk dalam hieroglif untuk menunjukkan dia seorang firaun) yang menggambarkan hewan Set.
Dengan melakukan itu, mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai manifestasi dari dewa Set yang ditetapkan di planet Bumi.