Find Us On Social Media :

Para Arkeolog Dibikin Heran, Studi Baru Mumi Tarim dari Zaman Perunggu Mengubah Asumsi Satu Abad, Rupanya Beginilah Asal-usul Orang-orang Prasejarah di Cekungan Tarim

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 November 2021 | 08:37 WIB

Mumi Tarim

Namun, lingkungan gurun tampaknya tidak memisahkan orang Tarim dari pertukaran budaya dengan banyak orang yang berbeda.

Cekungan Tarim di Zaman Perunggu sudah menjadi persimpangan pertukaran budaya antara Timur dan Barat dan akan tetap demikian selama ribuan tahun.

"Orang Tarim secara genetik terisolasi dari tetangga mereka sementara secara budaya terhubung dengan sangat baik," kata Jeong.

Antara lain, mereka telah mengadopsi praktik asing dalam menggembalakan sapi, kambing dan domba, dan bertani gandum, barley dan millet, katanya.

Warinner mengatakan komunitas Tarim kuno ditopang oleh sungai-sungai kuno yang membawa air ke bagian-bagian wilayah itu sementara sisanya menjadi gurun. "Itu seperti oasis sungai," katanya.

Bagian dari jaring ikan kuno telah ditemukan di situs arkeologi Tarim, dan praktik mengubur mayat mereka di peti mati berbentuk perahu dengan dayung mungkin telah berkembang dari ketergantungan mereka pada sungai, katanya.

Sungai-sungai dialiri oleh salju musiman yang mencair di pegunungan sekitarnya, dan sering kali berubah arah ketika ada hujan salju yang sangat lebat selama musim dingin.

Ketika itu terjadi, desa-desa kuno secara efektif terdampar jauh dari air, dan itu mungkin berkontribusi pada berakhirnya budaya Cekungan Tarim, katanya. Saat ini, sebagian besar wilayah tersebut adalah gurun.