Find Us On Social Media :

Para Arkeolog Dibikin Heran, Studi Baru Mumi Tarim dari Zaman Perunggu Mengubah Asumsi Satu Abad, Rupanya Beginilah Asal-usul Orang-orang Prasejarah di Cekungan Tarim

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 November 2021 | 08:37 WIB

Mumi Tarim

Penelitian terbaru berfokus pada mumi dari kompleks makam Xiaohe di tepi timur Gurun Taklamakan.

Sisa-sisa mumi alami, dikeringkan oleh gurun, dianggap oleh beberapa antropolog memiliki fitur wajah non-Asia, dan beberapa tampaknya memiliki rambut merah atau pirang.

Mereka juga mengenakan pakaian wol, kain kempa, dan kulit yang tidak biasa di wilayah tersebut.

Budaya Tarim juga khas. Orang-orang sering menguburkan jenazah mereka di peti kayu berbentuk perahu dan menandai pemakaman dengan tiang tegak dan penanda berbentuk dayung.

Beberapa orang dikubur dengan potongan keju di leher mereka - mungkin sebagai makanan untuk kehidupan setelah kematian.

Rincian ini menunjukkan kepada beberapa arkeolog bahwa orang Tarim tidak berasal dari wilayah tersebut melainkan keturunan orang Indo-Eropa yang telah bermigrasi ke sana dari tempat lain — mungkin Siberia selatan atau pegunungan Asia Tengah.

Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa orang Tarim berbicara dalam bentuk awal Tocharian, bahasa Indo-Eropa yang punah yang digunakan di bagian utara wilayah tersebut setelah 400 M.

Baca Juga: Masih Terjerat Status Negara Miskin Kala Sumur Minyaknya Segera Mengering, Timor Leste Pasrah Membagi Hasil Minyaknya dengan Australia, Itu pun Jumlahnya Tak Pasti