Find Us On Social Media :

Para Arkeolog Dibikin Heran, Studi Baru Mumi Tarim dari Zaman Perunggu Mengubah Asumsi Satu Abad, Rupanya Beginilah Asal-usul Orang-orang Prasejarah di Cekungan Tarim

By Tatik Ariyani, Rabu, 3 November 2021 | 08:37 WIB

Mumi Tarim

Tetapi studi baru menunjukkan bahwa asumsi itu tidak benar. DNA yang diekstraksi dari gigi 13 mumi tertua yang terkubur di Xiaohe sekitar 4.000 tahun lalu menunjukkan bahwa tidak ada percampuran genetik dengan orang-orang tetangga, kata rekan penulis Choongwon Jeong, ahli genetika populasi di Seoul National University di Korea Selatan.

Sebaliknya, sekarang tampaknya orang Tarim sepenuhnya berasal dari Eurasia Utara Kuno (ANE), populasi Pleistosen yang dulu tersebar luas yang sebagian besar telah menghilang sekitar 10.000 tahun yang lalu, setelah akhir zaman es terakhir.

Genetika ANE sekarang hanya bertahan sebagian kecil dalam genom beberapa populasi saat ini, terutama di antara penduduk asli di Siberia dan Amerika, tulis para peneliti.

Studi ini juga membandingkan DNA mumi Tarim dengan mumi gurun dengan usia yang hampir sama yang ditemukan di wilayah Dzungarian di utara Xinjiang, di sisi terjauh pegunungan Tianshan yang membelah wilayah tersebut.

Ternyata orang Dzungaria kuno, tidak seperti orang Tarim kira-kira 500 mil (800 km) ke selatan, keturunan dari ANE asli dan penggembala penggembala dari pegunungan Altai-Sayan di Siberia selatan yang disebut Afanasievo, yang memiliki hubungan genetik yang kuat dengan orang-orang Yamnaya Indo-Eropa awal di Rusia selatan, tulis para peneliti.

Kemungkinan besar, para penggembala Afanasievo yang bermigrasi telah bercampur dengan pemburu-pengumpul lokal di Dzungaria, sementara orang-orang Tarim mempertahankan leluhur asli ANE mereka, kata Jeong kepada Live Science.

Namun, tidak diketahui mengapa orang Tarim tetap terisolasi secara genetik sedangkan Dzungaria tidak.

"Kami berspekulasi bahwa lingkungan yang keras di Cekungan Tarim mungkin telah membentuk penghalang aliran gen, tetapi kami tidak dapat memastikan hal ini saat ini," kata Jeong.

Baca Juga: Sampai Bikin Sergio Aguero Harus Absen Main Bola Selama 3 Bulan Setelah Menderita Sakit Dada, Ternyata Ini Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai