Find Us On Social Media :

Menggebu Ingin Industri Batubara Meroket Bersamaan dengan Komitmen Menghentikan Perubahan Iklim, Jokowi Dinilai Banyak Pakar Ingin Menggapai Target Tak Masuk Akal

By May N, Minggu, 31 Oktober 2021 | 10:13 WIB

Ekspor batubara Indonesia terancam oleh kebijakan baru China.

Untuk melakukan hal itu, ia berencana meningkatkan porsi energi baru dan terbarukan dalam energi nasional dari 5% tahun 2015 mencapai 23% tahun 20125 dan kemudian 25% tahun 2030.

Untuk memastikannya, Indonesia adalah negara yang kaya dalam sumber energi bersih.

Potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 442 GW, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Energi surya menjadi kontributor terbesar, mencapai 207.9 GW.

Baca Juga: Pantesan Indonesia Manggut-manggut Lautnya Dilewati Kabel Raksasa dari Australia Sampai Singapura, Suntikan Rp 40 Triliun Ini Bisa Jadi Pemulus Proyek Dua Negara Tetangga Ini di Indonesia

Namun Indonesia kesulitan mendapatkan hasil dari sumber daya terbarukan ini, alih-alih menjadikan nyata janji menjadi produsen energi bersih, Indonesia malah menjadi penghasil emisi karbon terbesar.

Tahun 2015, Indonesia membangun pembangkit listrik berkapasitas 55.5 GW, 49% datang dari batubara dan 12% dari sumber daya terbarukan.

Saat itu, sektor energi menyumbang 22.6% dari emisi gas rumah kaca tahunan Indonesia dari 2.37 miliar ton setara karbon dioksida, menurut Kementerian Lingkungan dan Kehutanan.

Sumber emisi terbesar adalah kebakaran gambut (33.8%) dan kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (32.3%).

Baca Juga: Benarkah Indonesia Hanya Dilewati? Ternyata Begini Kondisi Kabel Listrik Tenaga Surya dari Australia ke Singapura yang Lewati Babel, Simak Apa yang Didapat Indonesia