Find Us On Social Media :

Ancaman Gelombang Tiga Covid-19 di Depan Mata, Kota-kota di China Tiba-tiba Masuki Status Pra-Perang dan Negara Tetangga Ini Hadapi Ledakan Kasus Harian Mencapai 5000 Per Hari

By May N, Kamis, 28 Oktober 2021 | 15:54 WIB

Ilustrasi penggunaan ventilator di rumah sakit terhadap pasien COVID-19. Lewat temuan AI, menentukan pasien yang membutuhkan akan lebih mudah.

Hingga 23 Oktober lalu, 76% dari 1,41 miliar penduduk China telah menerima vaksinasi dosis lengkap.

"Tapi, kehati-hatian ekstrim berlaku," katanya kepada Reuters.

"Pelonggaran apa pun tampaknya tidak mungkin sampai setidaknya setelah Olimpiade Musim Dingin pada Februari tahun depan".

Kota lain yang ada di perbatasan Heilongjiang-Rusia, yaitu Jiamusi, belum melaporkan kasus lokal dalam wabah terbaru.

Baca Juga: Jadi Lokasi Meluasnya Varian Baru, Rusia Catat Rekor Suram Kematian Akibat Covid-19 Lima Hari Berturut-turut

Tetapi, Pemerintah Jiamusi mengatakan, akan dalam status waspada selama seminggu hingga 3 November.

Status itu mengharuskan lokasi wisata untuk melarang wisatawan dari luar Jiamusi, menuntut pembatasan pertemuan, dan menghentikan kunjungan ke panti jompo dan fasilitas kesehatan mental.

Dua kota lain di Heilongjiang, Jixi dan Mudanjiang, berjanji untuk memasuki mode kewaspadaan tinggi dan pemantauan ketat "pra-perang", meskipun belum ada infeksi lokal yang dilaporkan dalam seminggu terakhir.

Beberapa kota kecil di perbatasan Barat Laut dan Barat Daya China, yang memerangi risiko kasus impor yang lebih tinggi dengan sumber daya yang relatif sedikit, telah mengalami gangguan yang lebih parah dari kota-kota kaya dalam upaya China untuk membersihkan infeksi.

Baca Juga: Waspada Jangan Terkecoh dengan Covid-19 yang Mulai Mereda, WHO Malah Bocorkan Skenario Buruk Covid-19 Bahkan Mencapai Tahun 2022