Jadi Lokasi Meluasnya Varian Baru, Rusia Catat Rekor Suram Kematian Akibat Covid-19 Lima Hari Berturut-turut

May N

Penulis

Ilustrasi Covid-19 di Asia

Intisari - Online.com -Baru saja menjadi tempat meluasnya varian baru yang lebih ganas dari varian Delta, Rusia sudah mulai tunjukkan aktivitas mengerikan.

Ada 1.075 kematian akibat Covid-19 Sabtu (23/10/2021).

Ini menjadi rekor harian kelima berturut-turut, ketika otoritas berwenang siap menutup tempat kerja di seluruh negeri dan mengunci ibu kota negara itu.

Ada rekor 37.678 kasus baru juga dilaporkan, dan walaupun mengembangkan salah satu vaksin pertama di dunia untuk melawan Covid-19, Rusia telah memvaksinasi hanya sepertiga dari populasinya.

Baca Juga: Waspada Jangan Terkecoh dengan Covid-19 yang Mulai Mereda, WHO Malah Bocorkan Skenario Buruk Covid-19 Bahkan Mencapai Tahun 2022

Vaksinasi di sana menjadi vaksinasi terendah di Eropa.

Presiden Vladimir Putin minggu ini menyetujui penutupan tempat kerja secara nasional pada minggu pertama November, dan ibu kota Moskow akan memberlakukan kembali penguncian sebagian mulai 28 Oktober, dengan hanya toko-toko penting seperti apotek dan supermarket yang diizinkan tetap buka.

Rusia dengan cepat mengembangkan dan meluncurkan vaksin Sputnik V ketika pandemi virus corona melanda tahun lalu, tetapi penerimaannya lambat, dengan banyak orang Rusia yang tidakpercaya terhadap pihak berwenang dan ketakutan akan produk medis baru.

Putin sendiri telah menerima vaksin tersebut dan berulang kali mengimbau orang-orang untuk melakukan hal yang sama, tetapi tidak banyak berhasil.

Baca Juga: Padahal Seluruh Dunia Pasrah Pilih Hidup dengan Covid-19, Mengapa China Justru Matian-Matian Sendiri Ingin Musnahkan Covid-19 Dari Muka Bumi, Terkuak Ini Alasannya!

Vaksin telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 70 negara tetapi persetujuan oleh regulator obat Uni Eropa tidak mungkin sampai setidaknya kuartal pertama tahun 2022 karena beberapa data yang diperlukan untuk peninjauan masih belum lengkap, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Rusia kini semakin mengkhawatirkan karena melaporkan sejumlah penularan Covid-19 dengan varian baru.

Varian ini diyakini lebih menular daripada varian Delta, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Laporan tersebut menyebutkan ada kemungkinan varian AY.4.2 akan menyebar luas, mengutip peneliti senior pengawas konsumen negara Kamil Khafizov.

Baca Juga: Banyak Negara Termasuk Indonesia Sudah Mulai Bebas dari Virus Corona, Malaysia Malah HadapiKrisis Terburuk Sepanjang Pandemi, Bahkan Miliki9.671 Kematian Sebulan

Varian tersebut dapat menambah jumlah kasus baru Covid-19 bisa meningkat lebih jauh. Saat ini saja jumlah kasus baru harian Covid-19 sudah mencapai rekor tertinggi di Rusia.

Varian baru virus corona itu dikatakan pada akhirnya bisa menggantikan varian Delta meski prosesnya cenderung lambat, katanya.

Presiden Vladimir Putin minggu ini menyetujui usulan pemerintah untuk menutup tempat kerja selama satu minggu pada awal November.

Keputusan itu diambil setelah kematian terkait virus corona di seluruh Rusia mencapai rekor harian 1.028 orang pada hari Rabu, (20/10/2021) dengan 34.073 infeksi baru tercatat selama 24 jam pada tanggal tersebut.

Baca Juga: Banyak Warganya Sudah Divaksin Dua Kali, Negara Tetangga Indonesia Ini Malah Mencatat Kematian Warga yang Sudah Divaksin Penuh, Apa yang Terjadi?

Badan Keamanan Kesehatan Inggris pekan lalu mengatakan, sub-varian yang dikenal sebagai Delta Plus, dicatat sebagai AY.4.2 di Inggris.

Varian tersebut tumbuh dan menyumbang sekitar 6 persen dari semua urutan genetik virus corona yang dicatat di Inggris, namun belum diberi label sebagai "sedang diselidiki" atau "varian yang menjadi perhatian".

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait