Find Us On Social Media :

Barang Paling Berbahaya di Dunia Semenjak Ada Covid-19 Ini Ternyata Diekspor dari Negara Tetangga Indonesia ke Seluruh Dunia, Disulap Agar Bisa Dipakai Tangani Pasien Covid-19!

By May N, Minggu, 24 Oktober 2021 | 18:05 WIB

Sarung tangan bekas ini jadi barang paling berbahaya sejak Covid-19 dan diedarkan negara tetangga Indonesia ini ke seluruh dunia untuk jadi APD!

Pakar menggambarkan industri dipenuhi dengan penipuan, dengan salah satunya, Douglas Stein, mengatakan kepada CNN jika sarung tangan nitril adalah "barang paling berbahaya di Bumi saat ini."

"Ada jumlah besar produk buruk masuk," ujar Stein.

"Aliran tanpa henti dari sarung tangan kotor, bekas dan tidak layak pakai datang ke AS yang tampaknya baru mulai dipahami oleh otoritas federal."

Namun, meskipun hal ini berisiko sangat besar untuk petugas kesehatan di garis terdepan serta para pasien, pemerintah AS kesulitan menangani perdagangan rahasia ini.

Baca Juga: Jadi Lokasi Meluasnya Varian Baru, Rusia Catat Rekor Suram Kematian Akibat Covid-19 Lima Hari Berturut-turut

Sebagian besar karena aturan impor untuk APD sementara waktu ditunda karena pandemi Covid-19 sampai sekarang.

Pada bulan Februari dan Maret tahun ini satu perusahaan AS memperingatkan dua badan federal: Customs and Border Protection dan Food and Drug Administration (FDA), jika mereka telah menerima pengiriman berisi sarung tangan tidak layak pakai dengan bekas-bekas tanah dari satu perusahaan di Thailand.

Dan karena perusahaan Thailand tersebut mengatur pengiriman puluhan juta sarung tangan lebih banyak di bulan berikutnya, beberapa datang paling akhir Juli lalu.

FDA mengatakan kepada CNN mereka tidak dapat berkomentar dalam hal kasus individual tapi mengatakan telah mengambil "sejumlah langkah untuk menemukan dan menghentikan mereka yang menjual produk yang tidak disetujui dengan meningkatkan tingkat penyelidikan, menyelidiki dan menilai produk-produk medis baik di perbatasan dan di perdagangan lokal."

Baca Juga: Waspada Jangan Terkecoh dengan Covid-19 yang Mulai Mereda, WHO Malah Bocorkan Skenario Buruk Covid-19 Bahkan Mencapai Tahun 2022