Bunga jantan muncul dalam catkin berbentuk gada yang padat, sementara bunga betina atau disebut putik membentuk kepala berduri besar pada wadah spons.
Bunga putik yang berbentuk bulat inilah yang akhirnya nanti menjadi buah sukun, dengan diameternya kira-kira 10-20 sentimeter.
Jika buah sukun sudah sebesar itu, sukun yang berwarna hijau hingga kecokelatan siap dipetik.
Daging buahnya berwarna putih dan agak berserat.
Baca Juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Dorong Akes KUR untuk Petani Milenial
Sukun sudah dibudidayakan sejak zaman kuno di Kepulauan Melayu, karenanya di daerah tersebut spesies ini dianggap tanaman endemik.
Sukun kemudian menyebar ke seluruh wilayah tropis Pasifik Selatan saat zaman prasejarah.
Pengenalannya ke Dunia Baru sangat terkait dengan perjalanan Kapten William Bligh di HMS Bounty, sebuah perjalanan yang direkomendasikan oleh Kapten James Cook.
James Cook meyakini, sukun yang dilihatnya di Kepulauan Pasifik akan sangat berguna sebagai bahan makanan untuk budak di Hindia Barat.