Find Us On Social Media :

Baru Saja Izinkan China Tambang Seluruh Tambang Nikel dan Lithium, Dunia Malah Siap Singkirkan Baterai Ion-Lithium demi Sumber Energi Lebih Terbarukan Ini, Rugikah Indonesia?

By May N, Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:53 WIB

Indonesia Morowali Industrial Park.

Hal ini mengalahkan kekurangan baterai ion-lithium yang seiring berjalannya waktu akan terdegradasi.

ESS juga telah bekerja di dalam proyek serupa di Pennsylvania, Patagonia, dan Jerman bersama yang lain.

ACON S2 Acquisition Corp. telah umumkan mereka bekerja sama dengan ESS menciptakan perusahaan perdagangan publik.

Baterai aliran besi juga disebut akan menjadi penyimpanan energi paling murah.

Baca Juga: Bak Olok-olok Seluruh Dunia yang Sedang Kesusahan, China Batalkan Perjanjian Penting Ini, Langsung Bikin Inggris Mencak-mencak, 'Kami Ditusuk dari Belakang!'

Namun hal ini disampaikan oleh Jeff Bezos secara tidak langsung lewat salah satu perusahaannya, Form Energy.

Mengingat baterai ion-lithium untuk kemajuan industri mobil listrik sangat diunggulkan oleh Elon Musk yang merupakan pesaing utama Jeff Bezos, tidak heran jika Jeff Bezos mengeluarkan narasi serupa.

Namun Form Energy menyebut jika baterai aliran besi bisa bertahan selama 150 jam, dengan biaya 1/10 dari baterai ion-lithium.

Dengan ini, apakah berarti Indonesia baru saja menandatangani kerugiannya sendiri atau masih bisa menarik keuntungan?

Baca Juga: Kelangkaan Batubara Mulai Beri Dampak pada Dunia, Menyusul China, India Mulai Alami Krisis Energi yang Parah Karena Kekurangan Batubara