Find Us On Social Media :

Kelangkaan Batubara Mulai Beri Dampak pada Dunia, Menyusul China, India Mulai Alami Krisis Energi yang Parah Karena Kekurangan Batubara

By May N, Senin, 11 Oktober 2021 | 06:00 WIB

Ilustrasi China yang dilanda kegelapan karena terjadi kelangkaan listrik akibat kelangkaan batubara

Intisari - Online.com - Krisis energi dunia mulai meluas, selain China dan Eropa, India juga mulai kekurangan sumber energi.

Dilansir dari Reuters, Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal pada Sabtu (9/10) memperingatkan krisis listrik di ibu kota India karena kekurangan batu bara, yang telah memicu pemadaman listrik di beberapa negara bagian timur dan utara negara itu.

"Delhi bisa menghadapi krisis listrik," kata Kejriwal dalam sebuah tweet di mana dia juga membagikan salinan surat kepada Perdana Menteri Narendra Modi yang menandai kekurangan bahan bakar di pembangkit listrik di sekitar Delhi.

Kejriwal mendesak pemerintah federal untuk mengalihkan pasokan batu bara dan gas ke utilitas yang memasok ibu kota, dengan mengatakan kota itu memiliki pusat-pusat strategis untuk kepentingan nasional dan pasokan yang sangat penting untuk rumah sakit dan pusat vaksinasi virus corona.

Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Sok-sokan Beri Hukuman pada Australia, Justru Rakyat China yang Jadi Korbannya Gara-gara Ulah Pemerintahannya Sendiri, Kini Terjebak dalam Kegelapan!

Kekurangan batu bara yang melumpuhkan telah menyebabkan kekurangan pasokan di negara bagian seperti Bihar, Rajasthan dan Jharkhand, dengan penduduk di wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik hingga 14 jam sehari.

India mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan memfasilitasi pasokan gas untuk memungkinkan dua pembangkit listrik di Delhi untuk beroperasi.

NTPC Ltd yang dikelola negara juga telah diarahkan untuk meningkatkan stok batubara ke pembangkit listrik tenaga batubara dari negara bagian Uttar Pradesh yang berdekatan untuk memastikan pasokan.

Kekurangan pasokan listrik di Uttar Pradesh, yang menghadapi pemilihan umum pada awal 2022, telah melonjak menjadi 5,6% pada hari Jumat, tertinggi dalam beberapa hari terakhir, data pemerintah federal menunjukkan.

Baca Juga: Amerika Makin Terpuruk, Sudah Nunggak Utang Rp400.000 Triliun, Kini Malah Alami Krisis Besar-besaran, Rusia hingga Iran Ogah Bantu Negara Adidaya Itu