Intisari-Online.com - Krisis energi terjadi di beberapa negara di seluruh dunia.
Sebagai contoh, beberapa provinsi di China mengalami pemadaman listrik sementara Lebanon kehabisan listrik yang dihasilkan secara terpusat.
Akibat dari krisis energi ini, sejumlah negara dilaporkan kehabisan listrik dan menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran.
Lalu harga gas cair mendadak mahal luar biasa di Eropa.
Selanjutnya, India hampir kehabisan batu bara dan di Amerika Serikat (AS) harga satu galon bensin naik menjadi 3,25 Dollar AS (Rp46.334) per liter pada hari Jumat.
Padahal sebelumnya hanya 1,27 Dollar AS (Rp18.106) per liter di bulan April ini.
Apa penyebabnya?
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (10/10/2021), ketika ekonomi global mulai pulih dari pandemi Covid-19, krisis energi yang tiba-tiba membebani rantai pasokan dan memicu ketegangan geopolitik.
Terlebih lagi, ketika para pemimpin global sedang bersiap untuk bertemu untuk Cop26 yang penting dengan harapan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi perubahan iklim.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR