Find Us On Social Media :

'Aku di Neraka, Mereka Membakarku', Inilah Operasi 'Hantu Gentayangan', Bikin Ketangguhan Tentara Viet Cong yang Fenomenal Bisa Lenyap Seketika

By May N, Kamis, 14 Oktober 2021 | 13:16 WIB

Ilustrasi tentara Viet Cong yang ditakut-takuti oleh adanya hantu di hutan-hutan Vietnam, begini fakta sebenarnya

Intisari - Online.com - Kala malam merambah bumi pada 10 Februari 1970, hutan-hutan di dekat Pangkalan Angkatan Darat AS Chamberlain di Provinsi Hau Niga, Vietnam Selatan, mulai 'hidup' dengan hiruk-pikuk suara yang mengerikan.

Ratapan penuh duka, tangisan dan lengkingan mengerikan memenuhi udara, suara tidak wajar yang tampaknya datang dari semua sudut, tapi tidak pasti mana sumbernya.

Di tengah lengkingan yang membuat takut itu, jelas-jelas ada peringatan yang terdengar.

"Teman-temanku," ujar suara dari kegelapan.

Baca Juga: Kisah Heroik Veteran Pasukan Khusus AS Bak di Film-film Aksi Terkenal, Hadapi Sendirian Pasukan Viet Cong, Selamatkan Pimpinan Pasukan Meski Terluka Parah Saat Perang Vietnam

"Aku telah kembali untuk memberi tahu bahwa aku mati… aku mati!"

"Ini di neraka… aku di neraka!" kemudian ucapan itu dilanjutkan dalam bahasa Vietnam.

"Jangan berakhir seperti aku. Pulang, teman-temanku, sebelum terlambat!"

Peringatan mengerikan itu diikuti oleh paduan suara horor dari suara aneh lain: gong yang dipukul, ratapan wanita dan suara anak-anak kecil memanggil ayah mereka.

Baca Juga: Coreng Wajah Militer AS Sejadi-jadinya, Inilah Tragedi My Lai, Kala Pasukan AS Habisi Wanita dan Anak-anak karena Instruksi 'Sesat' Ini

Mengutip Military History Now, untuk para tentara Viet Cong yang bersembunyi di kegelapan di balik perimeter Amerika, suara yang terdengar dari dunia lain itu seperti jiwa-jiwa teman-teman seperjuangan yang kini mengembara setelah tercabut dari nyawa yang dahulu mengikatnya, atau suara-suara hantu para tentara yang kemudian bergentayangan.

Menurut mitos lokal, nyawa orang yang telah meninggal yang tidak kembali ke rumah untuk dimakamkan secara layak kemudian terkutuk untuk berjalan di bumi untuk disiksa sampai jasad mereka ditemukan dan dikubur dengan layak.

Legenda Vietnam yang memegang prinsip tersebut mengadakan perayaan bagi kematian para jiwa-jiwa yang hilang itu, sebagai portal spiritual antara dunia manusia dan dunia setelah kematian, membuka komunikasi mungkin terjadi.

Tentu saja, bagi para tentara Vietnam yang bertempur dalam perang Vietnam, pengalaman mendengarkan suara jiwa-jiwa yang hilang ini pastinya membuat bulu kuduk berdiri.

Baca Juga: 5 Pucuk Senjata Diamankan Ketika TNI Tangkap 2 Anggota KKB Papua, Salah Satunya M-16, Senjata yang Konon Dibuang Tentara AS di Perang Vietnam karena Hal Ini

Namun kenyataannya malah tidak sefantastis itu.

Operasi 'Hantu Gentayangan'

Suara itu malah sebenarnya berasal dari siaran yang direkam dan didengarkan di seluruh penjuru daerah oleh pasukan Amerika Serikat (AS) lewat pengeras suara.

Kenyataannya, seluruh program itu telah direkam berminggu-minggu sebelumnya di studio suara Saigon.

Baca Juga: Punya Label Menterang Pasukan Khusus Terbaik Sejagat, Navy SEAL Malah Hancur Lebur di Hadapan Viet Cong

Program ini termasuk bagian dari kampanye perang psikologi militer AS yang dikenal dengan Operasi 'Hantu Gentayangan'.

Suara-suara yang dimainkan di hutan malam itu berasal dari rekaman yang dikenal tidak resmi sebagai 'Rekaman Hantu No. 10'.

Diatur oleh batalion PSYIP keenam Angkatan Darat AS bekerja sama dengan Angkatan Laut AS, kampanye Hantu Gentayangan ditujukan untuk menakut-nakuti dan menghancurkan moral musuh AS, dan kemudian harapannya memukul mundur pasukan musuh ke posisi awal mereka.

Mengikuti penyiaran malam itu, elemen Rezimen Infanteri ke-27 (dikenal dengan 'Lolongan Serigala') menyapu hutan di sekitar Pangkalan Chamberlain mencari tentara Viet Cong yang ketakutan, misi itu menghasilkan 3 tahanan.

Baca Juga: Perangkap Mematikan Viet Cong selama Perang Vietnam: Lubang Ular hingga Bambu Runcing yang Diolesi Kotoran Agar Sebabkan Infeksi

Dan hal ini bukanlah penyiaran satu-satunya yang dilakukan oleh PSYOP guna menakut-nakuti musuh.

Berbagai unit AS menggunakan siaran serupa di sejumlah wilayah di Vietnam Selatan pada akhir 1989 dan awal 1970 dan menghasilkan hasil bermacam-macam.

Pada satu kejadian, penyiaran melibatkan eraman harimau (yang direkam di kebun binatang Bangkok).

Campuran suaranya ditransmisikan melalui puncak bukit yang dikuasai komunis di Vietnam Selatan.

Baca Juga: Meski Menyandang Gelar Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Ternyata Navy SEAL AS Pernah Babak Belur Hadapi Pasukan Ini

Tujuannya adalah memukul mundur 150 tentara Viet Cong untuk meninggalkan posisi mereka.

Pada kasus lain, rekaman dimainkan dari pengeras suara di helikopter dan ditambahi dengan disebarkannya leaflet.

Pada beberapa kasus, tentara musuh sadar suara-suara itu hanyalah kebohongan dan kemudian berkonsentrasi pada tembakan mereka ke helikopter.

Namun banyak kasus di mana rekaman itu sangat efektif sampai-sampai menakuti para tentara dan warga sipil.

Baca Juga: Tidak Seperti yang Selama Ini Dipercaya, Gerilyawan Viet Cong Disebut Tidak Menyelinap Tanpa Kasat Mata Melalui Hutan Tanpa Henti, Benarkah Mereka Takut Gelap?

Eks-petugas PSYOP mengingat bahwa walaupun musuh melihat kebohongan itu, pesan tentang mati jauh di rumah merusak moral mereka juga.

 

Menariknya lagi, perang Vietnam bukan hanya lokasi perang psikologi yang dilancarkan AS bertemakan hantu dan spiritual.

Pada awal tahun 1950-an, penasihat militer AS kepada pemerintah Filipina memberikan strategi membangkitkan ketakutan penduduk asli yang merupakan pasukan gerilya Marxisme di Luzon, dikenal sebagai Hukbalahap atau Huks.

Baca Juga: Siapa Bilang Pasukan Tentara Profesional Pasti Menang Perang? Tujuh Perang Berikut Ini Buktikan Sebaliknya, Kalah oleh Pasukan Gerilya yang Tidak Teratur!

Mitos lokal mengatakan ada makhluk mengerikan disebut Aswang, yang berbentuk vampir dengan sayap yang konon kabarnya mendiami hutan dan akan mengisap darah orang-orang yang lewat.

Sebagian dari rencana Amerika adalah menyebar ketakutan para Huks dengan menyebar rumor di desa-desa jika ada penampakan Aswang di wilayah yang dikuasai Huks.

Kemudian, seorang pasukan Huk akan dibuat kehabisan darah dan diberi dua luka karena taring tajam di lehernya.

Tubuhnya kemudian diam-diam dikembalikan ke posnya, untuk akhirnya ketika rekan-rekannya kembali mereka akan panik melihat jasad tanpa darah dan kemudian melarikan diri dari lokasi tersebut.

Baca Juga: Mulai Dari Ketiga Bersaudara Yakin Ada Roh Jahat di Tubuh Ibunya Sampai Pria Percaya Keponakannya Menjadi Vampir, Pembelaan Para Pelaku Kanibal Ini Sungguh Tidak Masuk Akal