Tujuannya adalah memukul mundur 150 tentara Viet Cong untuk meninggalkan posisi mereka.
Pada kasus lain, rekaman dimainkan dari pengeras suara di helikopter dan ditambahi dengan disebarkannya leaflet.
Pada beberapa kasus, tentara musuh sadar suara-suara itu hanyalah kebohongan dan kemudian berkonsentrasi pada tembakan mereka ke helikopter.
Namun banyak kasus di mana rekaman itu sangat efektif sampai-sampai menakuti para tentara dan warga sipil.
Eks-petugas PSYOP mengingat bahwa walaupun musuh melihat kebohongan itu, pesan tentang mati jauh di rumah merusak moral mereka juga.
Menariknya lagi, perang Vietnam bukan hanya lokasi perang psikologi yang dilancarkan AS bertemakan hantu dan spiritual.
Pada awal tahun 1950-an, penasihat militer AS kepada pemerintah Filipina memberikan strategi membangkitkan ketakutan penduduk asli yang merupakan pasukan gerilya Marxisme di Luzon, dikenal sebagai Hukbalahap atau Huks.
Mitos lokal mengatakan ada makhluk mengerikan disebut Aswang, yang berbentuk vampir dengan sayap yang konon kabarnya mendiami hutan dan akan mengisap darah orang-orang yang lewat.
Sebagian dari rencana Amerika adalah menyebar ketakutan para Huks dengan menyebar rumor di desa-desa jika ada penampakan Aswang di wilayah yang dikuasai Huks.
Kemudian, seorang pasukan Huk akan dibuat kehabisan darah dan diberi dua luka karena taring tajam di lehernya.
Tubuhnya kemudian diam-diam dikembalikan ke posnya, untuk akhirnya ketika rekan-rekannya kembali mereka akan panik melihat jasad tanpa darah dan kemudian melarikan diri dari lokasi tersebut.