Find Us On Social Media :

Sudah Sampai Pasrah Permalukan Diri Mengemis Bantuan Dunia, Taliban Justru Malah Bakal Gigit Jari saat Uni Eropa Gelontorkan Dana Rp16,3 Triliun, Kok Bisa?

By Khaerunisa, Rabu, 13 Oktober 2021 | 19:40 WIB

Ilustrasi. Taliban saat pasukan Amerika Serikat resmi tinggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Cuma Gunakan 6 Bahan, Begini Cara Membuat Donat yang Hasilnya Menul-menul, Empuk dan Mengembang Sempurna

Sementara itu, UE tetap berhati-hati untuk tidak melegitimasi pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.

Selain itu, para pemimpin G-20 menuntut pemerintahan Taliban agar memberikan akses kemanusiaan di Afghanistan dan memastikan keamanan Bandara Internasional Kabul.

Negara-negara anggota G-20 juga ingin agar perbatasan Afghanistan tetap terbuka.

Mereka pun menuntut Taliban menjamin kepastian keamanan staf kemanusiaan, staf diplomatik PBB, dan staf diplomatik setiap negara. Kemudian, mengulangi tuntutan sebelumnya agar hak-hak perempuan dihormati.

Baca Juga: Bisa Sampai Bikin Komunis Angkat Kaki dari China, Terungkap Inilah Satu-satunya Alasan Tiongkok Tak Berani Hantam Langsung Taiwan Meski Dijamin Menang 100%

AS yang sempat disinggung Taliban, juga mengungkapkan komitmennya untuk mendukung rakyat Afghanistan.

Presiden AS Joe Biden, dalam pidatonya, menugaskan PBB untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan meminta lembaga keuangan internasional memastikan berfungsinya sistem keuangan Afghanistan.

Dalam pernyataan resmi, Gedung Putih mengatakan, AS ”tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dan menggunakan sarana diplomatik, kemanusiaan, dan ekonomi untuk mengatasi situasi di Afghanistan serta mendukung rakyat Afghanistan.”

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengusulkan pembentukan kelompok kerja di Afghanistan dalam G-20 dan Turki bersedia memimpin kelompok semacam itu.

Baca Juga: Dokumentasikan Kematiannya Sendiri, Ahli Reptil Karl Patterson Schmidt Catat Detik-detik Setelah Ular Boomslang Gigit Jarinya hingga Kematian Menjemputnya Demi Ilmu Pengetahuan

(*)