Intisari-online.com - Menurut South China Morning Post pada 3 Oktober mengutip sebuah sumber militer.
Mengatakan bahwa militer China khawatir bahwa AS akan mencoba memprovokasi Beijing menjadi tanggapan pembalasan yang "dapat mengarah pada perang".
Kekhawatiran ini muncul setelah serangkaian langkah yang disebut China sebagai "tindakan provokatif" dari pihak AS di hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump, sebelum seorang komandan senior AS bergerak untuk meyakinkan Beijing.
Dalam memo tujuh halaman yang diserahkan ke Komite Angkatan Bersenjata Senat pada 28 September, Jenderal Mark Milley Ketua Kepala Staf Gabungan AS.
Mengatakan dia telah menghubungi Kepala Staf Gabungan Li Zuocheng dari Komisi Militer Pusat China di Oktober 2020 dan Januari tahun ini.
Milley melakukan panggilan pertamanya pada 30 Oktober 2020, hanya empat hari sebelum pemilihan presiden AS, setelah intelijen menunjukkan militer China telah menaikkan tingkat siaga tempurnya.
Milley kemudian membuat panggilan lain pada 8 Januari untuk meyakinkan China bahwa AS tidak akan meluncurkan "serangan mendadak".
Beijing takut AS menggunakan "taktik provokatif".