Intisari-Online.com -Setelah beberapa saat tak terdengar kabarnya, India dan China kembali tegang di perbatasan kedua negara. Seperti diketahui, India dan China terlibat dalam perang perbatasan besar pada 1962.
Sejak lama keduanya saling menuduh berupaya menduduki wilayah di sepanjang perbatasan tidak resmi mereka, yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual. Sabtu (2/10/2021), panglima militer India mengatakan, China mengirim pasukan ke perbatasan mereka yang disengketakan dalam jumlah yang cukup besar.
Baca Juga: Dunia Kecolongan, Dikira Sudah Berdamai, India-China Ternyata Malah Gontok-gontokan hingga Kerahkan Kendaraan Perang Menurut pemberitaanAFP, India juga mengerahkan tentara dengan jumlah yang sama ke perbatasan tersebut untuk menanggapinya. Ketegangan tinggi antara dua negara bersenjata nuklir ini adalah lanjutan dari bentrokan diLembah Galwanyang strategis pada Juni 2020. Setelah konflik tersebut, India dan China mengerahkan puluhan ribu pasukan tambahan ke Lembah Galwan yang terletak di Ladakh, Himalaya.
Dalam ketegangan terbaru, Jenderal Manoj Mukund Naravane mengatakan kepada wartawan di Ladakh, bahwa kehadiran pasukan China di sepanjang perbatasan 3.500 kilometer itu meningkat dalam jumlah yang cukup besar.
Hal itu pun menjadi masalah yang memprihatinkan. Naravane berkata, militer India sedang membangun pasukannya di sepanjang perbatasan sebagai tanggapan. Dikutip surat kabarTimes of India, Naravane mengatakan, "Kami juga mengerahkan persenjataan canggih. Kami kuat, cukup siap untuk menghadapi segala kemungkinan." Sementara itu, India dan China sudah mengadakan pembicaraan militer tingkat tinggi sejak bentrokan pada Juni 2020. Naravane juga menyebut pertemuan lain diharapkan terlaksana minggu depan.
Komentarnya muncul beberapa hari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menuduh tentara India secara ilegal melintasi perbatasan ke wilayah China. Namun, tuduhan tersebut menurut India tidak memiliki dasar fakta. Media lokal pekan lalu melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa hampir 100 tentara China melintasi perbatasan ke negara bagian Uttarakhand selama beberapa jam pada akhir Agustus.