Saat yang sama, Angkatan Udara AS mengirimkan surat ke perusahaan-perusahaan yang berkompetisi untuk mendorong kerjasama.
Ide di balik ini adalah karena Angkatan Udara AS menginginkan sebanyak mungkin bakat untuk program yang besar dan mahal.
Sebagai hasilnya, Boeing, Lockheed dan General Dynamics membentuk satu tim, dan Northrop dan McDonnell Douglas membentuk tim lain, tapi Rockwell dan Grumman tidak membentuk tim.
Pada 31 Oktober 1986, Angkatan Udara mengumumkan Lockheed dan Northrop sebagai pemenang di persaingan itu untuk program Jet Tempur Taktis yang Canggih.
Kesepakatan kerjasama di antara Boeing, General Dynamics dan Lockheed meminta perusahaan pemenang menjadi pemimpin tim, sehingga Lockheed jadi kepala tim program tersebut.
Tim pemenang diberi 4 tahun untuk memproduksi purwarupa terbang mereka.
Rancangan Lockheed di tahap ini memiliki ruang senjata putar besar yang mendorong mesin dan saluran masuk ke luar, yang pada gilirannya menghasilkan sejumlah hambatan gelombang yang berlebihan.
Ini juga yang terjadi pada F-35 Joint Strike Fighter dengan kipas angkat vertikal, membuat pesawat menjadi terlalu lebar dan draggy.