Intisari-Online.com - Lockheed Martin F-22 Raptor milik Amerika Serikat (AS) adalah salah satu jet tempur superioritas udara paling dominan di dunia.
AS telah menetapkan, jauh di tahun 1997, bahwa F-22 Raptor tidak dapat diekspor bahkan ke negara-negara sekutu, termasuk Israel.
Pemerintah, dan khususnya Anggota Kongres David Obey, khawatir bahwa teknologi sensitif dan rahasia yang masuk ke pesawat perang yang perkasa ini dapat ditemukan dan direkayasa balik oleh musuh AS.
Meski demikian, AS pernah membuat varian ekspor Raptor untuk memenuhi permintaan dari negara-negara lain seperti Israel, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang.
F-22 Raptor Amerika adalah salah satu pesawat tempur paling canggih di dunia.
Tetapi F-22 memiliki beberapa kelemahan.
Melansir The National Interest, Sabtu (2/10/2021), F-22 buta dalam inframerah meskipun beberapa saingan potensialnya memiliki sensor pencarian dan pelacakan inframerah (IRST), yang secara efektif memungkinkan mereka untuk memindai tanda panas pesawat tempur musuh.
Pesawat tempur AS terakhir yang memiliki sensor IRST yang terpasang selama pengembangan adalah F-14 Tomcat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR