Pengaruh China lewat bantuan prioritas vaksin bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik ini dinilai akan menganulir kekuatan geopolitik Australia.
Apakah itu saja alasan Australia berani gelontorkan triliunan rupiah untuk distribusi vaksin Covid-19 di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik?
Rupanya, jumlah pekerja Pasifik dan Timor Leste, yang termasuk kawasan Asia Tenggara, yang siap untuk mengambil pekerjaan di kawasan Australia telah meningkat.
Bahkan lebih dari dua kali lipat dari 27.000 menjadi 55.000 dalam b eberapa pekan terakhir, menyusul upaya perekrutan besar-besaran di beberapa negara Pasifik dan Timor Leste.
Hal tersebut disampaikan oleh Senator Hon Zed Seselja, Menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik, melalui siaran persnya pada Kamis (30/9/2021).
Melansir Pos Kupang.com (30/9/2021), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, rupanya berkomitmen untuk menggandakan jumlah pekerja Pasifik di Autralia pada Maret 2022, setidaknya menjadi 25.000 pekerja.
Hal inilah yang diikuti oleh upaya pemerintah negara-negara Pasifik dan Timor Leste untuk meningkatkan ukuran kelompok ‘siap kerja’.
Dengan banyaknya negara Pasifik yang tidak mencatat penularan komunitas Covid-19, maka mobilitas tenaga kerja Pasifik tetap menjadi sumber tenaga kerja migran yang paling signifikan untuk musim panen mendatang.