Find Us On Social Media :

Temui Kecerdikan Mossad, Agen Spionase Israel yang Satu Ini Kerap Gegerkan Dunia dan Bisa Melenyapkan Musuhya Tanpa Bekas

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 27 September 2021 | 07:45 WIB

Spionase Mossad Israel

 

6. Membunuh Pakar Senjata Hamas-Hizbullah di Tunisia - 15 Desember 2016

Pada 15 Desember 2016, Muhammad al-Zawari ditembak mati di dekat kediamannya di Sfax, Tunisia, dalam hujan tembakan yang dilepaskan dari mobil yang melaju.

Zawari adalah seorang insinyur aeronautika yang memproduksi drone untuk Hamas, dan mungkin juga untuk Hizbullah.

Laporan dari Tunis menunjukkan bahwa ia juga mendesain kapal angkatan laut tanpa awak yang dapat menyerang kapal-kapal laut lainnya dari bawah air.

Tidak ada bukti untuk mengidentifikasi para pembunuh, yang dianggap oleh banyak orang sebagai agen Mossad.

Semua bukti yang ditemukan seperti telepon seluler, peredam suara dan mobil sewaan merujuk pada keterlibatan Mossad.

Bahkan barang-barang yang disewa dilaporkan dibeli oleh pihak ketiga untuk menipu sehingga tidak menyadari jika mereka telah membantu Mossad.

Baca Juga: Lagi-lagi China Tertangkap Basah Mata-matai Saingannya, 3 Mata-mata Tiongkok Langsung Dideportasi oleh Inggris Setelah Menyamar Sebagai Jurnalis

7.Membunuh Ahli Senjata Hamas di Malaysia pada 22 April 2018

Fadi Muhammad al-Batsh sedang dalam perjalanan ke sebuah masjid di Kuala Lampur, Malaysia pada hari Sabtu ketika ia ditembak mati dalam sebuah aksi penembakan oleh pengendara sepeda motor.

Aksi ini sekilas mirip dengan serangan serupa di Tunisia. Batsh telah diidentifikasi sebagai ahli teknik listrik Hamas untuk merancang drone dan roket.

Pada hari Selasa, pemerintah Malaysia masih tidak memiliki nama untuk para tersangka. Mereka hanya merilis gambar yang dihasilkan komputer sebagai pelaku berdasarkan deskripsi para saksi.

Meski mempunyai rekaman video yang menunjukkan pelaku sengaja menunggu al-Batsh, namun indentifikasi tidak berhasil dilakukan karena para pelaku berhasil menutupi wajahnya.

Gambar komputer pun berpotensi tidak akurat karena rambut yang tumbuh di wajah bisa jadi bagian dari penyamaran.

Operasi ini mungkin cocok dengan pola operasi Mossad di Tunisia terkait pembunuhan insinyur senjata yang merupakan ancaman terhadap Israel dan tanpa meninggalkan jejak.

Baca Juga: Bergerak Sangat Rahasia, Kim Jong-Un Kirim Mata-mata Tingkat Tinggi ke Jantung Eropa, Korea Utara Ingin Mereka Lancarkan Tugas Ilegal Ini

8. Menghantam Program Nuklir Iran dengan Serangan Siber, Pembunuhan, Sabotase - 2010

Untuk menghindari perlunya serangan militer terhadap program nuklir Iran, Mossad berusaha memperlambat program tersebut.

Mossad diduga terlibat pembunuhan sejumlah ilmuwan Iran baik sebelum dan sesudah 2010.

Badan intelijen asing dan lainnya mungkin juga terlibat dalam mencegat dan menyabotase peralatan yang dijual ke Iran oleh perusahaan komersial seperti Siemens, yang kemudian merusak program nuklir Iran.

Tapi yang paling berani dan canggih yang diduga merupakan operasi bersama Mossad dan CIA terhadap program nuklir Iran adalah menyebarkan virus siber Stuxnet.

Worm komputer ini menghancurkan sentrifugal nuklir Iran dalam serangan pada tahun 2009 dan 2010.

Oleh banyak pihak serangan ini adalah serangan maya paling dramatis sepanjang masa.

Baca Juga: Dibocorkan Oleh Amerika, Halalkan Segala Cara Demi Membuat Iran Ketakutan Inilah Operasi Nekat Mata-Mata Israel Ledakkan Kapal Iran dengan Memasang Bom di Bawah Kapal

Lebih dari lima belas fasilitas Iran, termasuk Natanz, diserang dan disusupi oleh worm Stuxnet.

Diperkirakan bahwa sekitar 1.000, atau sebanyak seperlima dari semua sentrifugal Iran pada saat itu, dihancurkan oleh virus.

Mantan wakil kepala spionase Mossad Ram Ben Barak yang ditanya tentang Stuxnet tidak mengkonfirmasi apa yang paling diyakini sebagai peran kunci dalam perencanaan operasi.

Namun ia mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa, "Selama 15 tahun Iran telah mencoba untuk mendapatkan senjata nuklir, dan sampai sekarang tidak memilikinya.

Ia tidak memilikinya bukan karena tidak menginginkannya, tetapi karena banyak alasan yang menghentikannya dari berhasil dan kita perlu memastikan tidak pernah mendapatkannya,” katanya.

(*)