Intisari-Online.com - China nampaknya tak pernah berhenti mengusik negara-negara saingannya.
Tahun lalu, mata-mata China ditangkap FBI. Yang mengejutkan, mata-mata itu berada di lembaga kepolisian AS.
Otoritas mendakwa seorang pria Tibet yang berstatus sebagai petugas polisi New York dengan kasus spionase.
Ia disebut mengumpulkan informasi tentang komunitas Tibet di kota itu untuk pemerintah China.
Mengutip AFP, surat dakwaan yang dirilis Senin (21/9/2020), mengatakan, "Petugas, yang bekerja di sebuah stasiun di bagian kota Queens itu, diperintahkan oleh anggota konsulat China di New York."
Tak berhenti di AS saja, baru-baru ini mata-mata China juga tertangkap di Inggris.
Inggris telah mengirim tiga mata-mata China kembali ke tanah air mereka setelah mereka memasuki negara itu dengan visa pekerja media, menurut The Telegraph.
Melansir Express.co.uk, Jumat (5/2/2021), mata-mata tersebut diyakini sebagai petugas intelijen untuk Kementerian Keamanan Negara (MSS) Beijing.