Intisari-Online.com- Israel menghadapi masalah pada tahun 1970-an.
Perang Yom Kippur telah membuat mereka kehilangan banyak pesawat.
Mereka membutuhkan lebih banyak pesawat dan ingin performa yang lebih baik.
Bagaimanapun, Suriah memperoleh MiG-23 canggih (Flogger sudah maju pada saat itu).
Israel telah dipaksa untuk mencuri rencana Mirage 5 dari Prancis setelah embargo senjata.
Mossad berhasil mendapatkan rencana Mirage 5 dalam operasi yang sangat brilian, tetapi itu hanya solusi sementara.
Israel membangun 50 Neshers, yang berkorelasi dengan jumlah pesawat yang dipesannya dari Prancis.
Nesher diterbangkan oleh Giora Epstein saat dia mengambil 11 MiG sendirian.
Israel memang beruntung ketika mereka memperoleh lisensi untuk memproduksi mesin J79 yang paling dikenal sebagai pembangkit tenaga McDonnell Douglas F-4 Phantom II.
Sementara Mossad mencoba menggeser rencana untuk Mirage 5, Israel memiliki rencana cadangan: mencari tahu bagaimana membuat J79 bekerja dengan badan pesawat Mirage.
Israel telah berharap untuk melakukan salah satu dari ide-ide itu.
Tetapi mereka segera berada dalam kebingungan yang menyenangkan setelah kedua rencana mereka berhasil.
MilitaryFactory.commencatat bahwa Kfir pertama mulai beroperasi pada tahun 1974, hanya terlibat dalam Perang Yom Kippur.
Pesawat-pesawat itu, bagaimanapun, terbukti sangat bagus sehingga Angkatan Laut Amerika Serikat meminjam beberapa dari mereka untuk dijadikan sebagai agresor di sekolah-sekolah seperti Top Gun.
Kfir beraksi di Israel sebagian besar dalam peran serangan darat.
Pesawat Angkatan Udara Ekuador melakukan tiga tembakan udara-ke-udara pada tahun 1990-an saat melawan Peru.
Kfir Sri Lanka melawan Macan Tamil.
(*)