Find Us On Social Media :

Dianggap Pembuat Onar, di Masa Mudanya Mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta Pernah Diasingkan ke Negara Afrika Ini, Portugis Dibuat Marah oleh Pernyataannya

By Khaerunisa, Rabu, 22 September 2021 | 15:25 WIB

Jose Ramos-Horta, Mantan Presiden Timor Leste.

Baca Juga: Tafsir Lupa Berdasarkan Waktu Kejadian Menurut Primbon Jawa, Ada yang Bermakna Berjumpa Kawan Lama dan Dapatkan Keberuntungan

Pada bulan Maret 1975 Fretilin muncul sebagai partai paling populer di Timor Timur karena kampanye akar rumputnya di daerah pedesaan dan dukungan dari kaum tani Timor.

Meski, tak lama kemudian Timor Leste harus menghadapi serbuan pasukan Indonesia, dan akibatnya selama 2 dekade wilayah ini menjadi bagian Republik Indonesia menunda kemerdekaannya.

Setelah invasi Indonesia, orang-orang buangan Fretilin kembali menemukan perlindungan di Mozambik, termasuk Ana Pessoa Pinto, sosok yang kemudian menjadi istri Jose Ramos-Horta.

Selama berada di Mozambik, Ana Pessoa Pinto bergabung dengan Noemra Francisco (Mahkamah Agung Mozambik) dalam mendirikan proyek penelitian Perempuan dan Hukum di Afrika Selatan, serta menikahi Horta. Putra mereka, Loro Horta, bahkan lahir di pengasingan di Mozambik.

Baca Juga: Terjadi di Era Demokrasi Terpimpin dan Ditolak Angkatan Darat, PKI Menuntut Pemerintah Indonesia untuk Membentuk Angkatan Kelima dengan Tujuan Ini

Berulang Kali Jose Ramos-Horta Hampir Kehilangan Nyawa

Jose Ramos-Horta sempat akan diseksekusi di tempat pengasingannya pada tahun 1980-an. Beruntung, pejabat dari negara Afrika menyelamatkannya dari eksekusi selama pembersihan internal pada tahun itu.

Sesaat sebelum eksekusi, pejabat dari Frelimo datang ke kedutaan de facto Fretilin di Maputo di mana mereka berhadapan dengan orang Timor.

“Apa yang Anda lakukan adalah keputusan Anda. Anda berdaulat di sini di gedung ini," jelas agen Frelimo.

“Tetapi jika kamu mengeksekusi Horta, kami akan mengusir Anda, dan tidak ada orang lain di dunia ini yang akan menerima Anda atau mengindahkan apa pun yang Anda katakan.

"Dia adalah satu-satunya kredibilitas internasional yang Anda miliki.”

Baca Juga: Tafsir Lupa Berdasarkan Waktu Kejadian Menurut Primbon Jawa, Ada yang Bermakna Berjumpa Kawan Lama dan Dapatkan Keberuntungan

Berkat intervensi tersebut, Horta segera dibebaskan dan dikirim kembali ke Washington, tempat dia bekerja sebagai atase pers di kedutaan Mozambik.

Dalam peran itulah Horta membantu mendirikan lobi Mozambik pertama di ibu kota Amerika, serta mengatur kunjungan pejabat tinggi Mozambik.

Itu bukan satu-satunya peristiwa ketika nyawa Jose Ramos Horta terancam, karena ketika menjabat sebagai presiden, ia pun sempat menjadi sasaran pembunuhan para pemberontak.

Pada 11 Februari 2008, José Ramos-Horta ditembak dalam upaya pembunuhan oleh kelompok pemberontak pimpinan Alfredo Reinado, di mana Xanana Gusmao juga menjadi salah satu targetnya.

Baca Juga: Sampai Rela Lukai Hati Muslim Seantero Bumi, Hubungan Arab Saudi - Israel Terbukti Makin Sulit Ditutupi, Bocornya Rencana Menyakitkan Ini Buktinya

(*)