Find Us On Social Media :

Dengan Telak Jadikan Militer Indonesia Sebagai Kambing Hitam, Inilah Kisah 23 Sarung Berisi Tulang Manusia yang Sengaja Dikumpulkan Warga Timor Leste Demi Melepas 'Kutukan' Ini

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 11 September 2021 | 07:00 WIB

Mengumpulkan tulang dengan membuat peti mati kecil.

Intisari-Online.com – Indonesia yang menarik militernya dari Timor Timur pada tahun 1999, akhirnya mengantarkan pada proses kebenaran dan rekonsiliasi yang diamanatkan oleh orang Timor dan PBB.

Sementara itu Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi, pada tahun 2005, melaporkan temuan dan rekomendasinya.

Namun karena berbagai alasan geopolitik, laporan tersebut diajukan tetapi tidak pernah diperdebatkan di parlemen nasional Timor Leste.

Pada akhirnya, proses pengungkapan kebenaran, rekonsiliasi, dan penyembuhan masyarakat tidak berakhir ketika pendanaan PBB untuk komisi tersebut berakhir pada pertengahan tahun 2000-an.

Baca Juga: Dikenal sebagai Sosok Kejam yang Memicu Pertumpahan Darah di Timor Leste, Siapa Sangka Presiden Soeharto Memiliki Jasa Besar Ini di Timor Leste, Apa Itu?

Kemudian Centro Nacional Chega Dili! (Pusat Memori Nasional) didirikan pada tahun 2016.

Ini difungsikan sebagian untuk terus mendokumentasikan suara-suara lokal, pengalaman dan praktik sehari-hari orang Timor selama pendudukan.

Lembaga ini juga memiliki mandat untuk melestarikan sejarah Timor Leste 1974-1999, dan untuk mempromosikan dan mendorong hak asasi manusia, solidaritas, dan budaya perdamaian.

Seperti di daerah pedesaan, ada pencarian yang sedang berlangsung untuk orang hilang.

Baca Juga: Ekspor Utama Timor Leste Selain Minyak, Ternyata Kopi Timor Leste Sudah Dinikmati Dunia Sejak Wilayah Ini Masih Berada di Bawah Pemerintahan Soeharto