Find Us On Social Media :

Pantas Sulit Bagi Rakyat Timor Leste Melupakan Invasi Militer yang Dilakukan Indonesia, Terkuak Tragisnya Keluarga yang Jadi Korban Peperangan di Timor Leste

By Afif Khoirul M, Kamis, 9 September 2021 | 16:35 WIB

Sosok Jenderal Indonesia yang pernah Dituduh PBB melakukan kejahatan di Timor Leste.

Intisari-online.com - Penarikan militer Indonesia tahun 1999 di Timor Timur telah membawanya pada kebenaran dan rekonsiliasi yang diamantkan PBB.

Pada tahun 2005, Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi melaporkan temuan dan rekomendasinya.

Namun karena berbagai alasan geopolitik laporan tersebut diajukan tetapi tidak pernah diperdebatkan di parlemen nasional Timor Leste.

Semua itu terkait dengan sisa-sisa pendudukan Indonesia di Timor Leste.

Baca Juga: 19 Tahun Merdeka Belum Punya Mata Uang Sendiri, Kenapa Mata Uang Resmi Timor Leste Tetap Gunakan Dolar AS padahal Sampai Pernah Diprotes Warganya?

Tentu saja, proses pengungkapan kebenaran, rekonsiliasi dan penyembuhan masyarakat tidak berakhir ketika pendanaan PBB untuk komisi berakhir pada pertengahan 2000-an.

Centro Nacional Chega Dili! (Pusat Memori Nasional) didirikan pada tahun 2016 sebagian untuk terus mendokumentasikan suara-suara lokal, pengalaman dan praktik sehari-hari orang Timor selama pendudukan.

Ia memiliki mandat untuk melestarikan sejarah Timor-Leste 1974-1999, dan untuk mempromosikan dan mendorong hak asasi manusia, solidaritas dan budaya perdamaian.

Di daerah pedesaan, ada pencarian yang sedang berlangsung untuk orang hilang.

Baca Juga: Disebut Diktator dan Biang Keladi Pertumpahan Darah di Timor Leste, Ramos Horta Malah Bongkar Kebaikan Presiden Soeharto pada Timor Leste, Apa Itu?