Find Us On Social Media :

Sesuka Hati Buat Inggris Menganut Agama Berbeda dari Katholik Roma, Raja Kejam Inggris Ini Malah Ternyata Buat Salah Satu Jajahan Terpenting Mereka Lepas dari Genggaman Tangannya

By May N, Sabtu, 4 September 2021 | 15:41 WIB

Ilustrasi konflik bersenjata 30 tahun Inggris dan Irlandia yang diperburuk akibat keputusan Raja Inggris terkejam ini

Sedikit kemerdekaan yang diraih oleh Hugh O'Neill, pangeran Tyrone, mutlak dikalahkan oleh pasukan Ratu, dengan kependudukan pasca perang yang kasar menyebabkan bangkitnya kekuatan Katholik di masa depan.

Sementara itu, perkebunan dibangun di seluruh negara.

Tanah-tanah yang dimiliki oleh pemilik lahan Irlandia direnggut terutama di Munster dan Ulster.

Tanah-tanah itu kemudian disebarkan ke pada para kolonis, yang secara umum dikenal sebagai para petani yang datang berbondong-bondong dari Inggris, Skotlandia dan Wales.

Baca Juga: Berusia 1.600 Tahun, Patung Dewa Pagan Setinggi 2,44 Meter Ditemukan di Irlandia, Kemungkinan Pengganti Manusia untuk Dikorbankan

Perkebunan resmi terakhir muncul di bawah Persemakmuran Inggris Oliver Cromwell tahun 1650, ketika ribuan tentara Parlemen ditempatkan di Irlandia.

Perkebunan itu mengubah penduduk Irlandia, karena komunitas Protestan Inggris yang besar terbentuk, identitas mereka pun sama anehnya dengan para penduduk Irlandia penganut Katholik Roma.

Nama Cromwell tidak sejalan dengan pembentukan perkebunan di Irlandia, tapi dengan kebrutalan yang terjadi di sana.

Perang Drogheda menjadi salah satunya.

Baca Juga: Jadi Satu-satunya di Eropa, Terungkap Alasan Irlandia Dukung Palestina dan Kutuk Israel, Ternyata Rasa Trauma Ini Pemicunya