3. Perang Vietnam
Setelah Vietnam mengusir Prancis dari wilayah tersebut pada tahun 1954, mengakhiri periode kolonial yang panjang dan menyakitkan, perebutan kekuasaan dimulai di wilayah tersebut.
Kesepakatan Jenewa menegaskan pemilihan demokratis di wilayah tersebut, yang merupakan ancaman komunis di wilayah tersebut karena sebagian besar orang di wilayah tersebut memang mendukung agenda komunis.
Mengantisipasi hal ini, Amerika Serikat mulai mendukung seorang politisi Katolik non-komunis, berpendidikan Prancis, di Selatan.
Pada tahun-tahun berikutnya, Korea Selatan dan Utara terpecah menjadi dua bagian.
Selatan muncul sebagai faksi anti komunis yang agak damai, sementara Utara menjadikan posisinya sebagai wilayah komunis yang bermusuhan.
Pada saat Amerika Serikat mendaratkan sepatunya di tanah Vietnam, Utara telah melancarkan perang atas Selatan untuk menjadikan seluruh wilayah itu sebagai entitas komunis tunggal.
Amerika Serikat menderita kerugian besar, sementara korban tewas di pihak Vietnam sangat penting.
Pada akhir konflik, Amerika Serikat secara resmi mengumumkan kematian 58.000 tentara, dan Korea Selatan berada dalam cengkeraman ketat Korea Utara yang didukung China dan Rusia.
Perang Vietnam ini merugikan Ekonomi Amerika Serikat $738 miliar, atau hanya 2,3% dari PDB pada tahun 1968.