Jika Bahasa Portugis dan Bahasa Tetun menjadi bahasa resmi di Timor Leste setelah kemerdekaannya, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris menjadi bahasa kerja di negara ini.
Sebagian orang masih menuturkannya untuk komunikasi sehari-hari.
Meski, setelah kemerdekaan Timor Leste, sekolah-sekolah di negara ini tak lagi mengajarkan bahasa Indonesia.
Silvio, seorang warga Timor Leste, kepada Kompas.com (29/5/2012), mengungkapkan ia masih mengenal Bahasa Indonesia
Ia berusia 19 tahun saat referendum Timor Timur digelar, mengaku masih kerap menggunakan Bahasa Indonesia di samping menggunakan Bahasa Tetun.
Sementara Sergio, seorang jurnalis dari televisi swasta di Dili, mengatakan ia sering menggunakan bahasa Indonesia ketika ingin menjelaskan sesuatu.
"Bahasa Portugis cukup susah untuk dipelajari, sementara kosakata Bahasa Tetun masih terbatas.
"Karena itu, jika ingin menjelaskan sesuatu dan tidak ditemukan persamaan katanya, kami gunakan Bahasa Indonesia, lebih mudah dan simpel," katanya.
Mereka yang lancar menggunakan bahasa Indonesia, kebanyakan adalah yang pernah hidup di masa Indonesia, dari tahun 1975-2002, lewat percakapan resmi atau lewat pendidikan di sekolah yang menggunakan kurikulum Indonesia.
Jadi, mereka yang dulu pernah mengenyam pendidikan Indonesia, sekarang masih bisa bahasa Indonesia.
Sehingga, mayoritas yang bisa berbahasa Indonesia di sana adalah orang tua atau orang dewasa.
Meski begitu, bukan berarti tak ada generasi muda Timor Leste yang bisa menuturkan Bahasa Indonesia.