Intisari-Online.com - Perjalanan Timor Leste sebagai sebuah negara memang penuh liku dan peralihan kekuasaan.
Setelah selama beberapa dekade berada di bawah penjajahan Portugis, mereka menyatakan diri merdeka pada 1975, seiring terjadinya Revolusi Bunga di negara penjajahnya tersebut.
Namun, kemerdekaan tersebut kemudian diiringi dengan perang saudara di mana FRETILIN disebut melakukan pembantaian terhadap lebih dari 60.000 warga Timor Leste yang ingin bergabung dengan Indonesia.
Militer Indonesia pun kemudian melakukan operasi militer yang disebut-sebut menewaskan lebih dari 200.000 jiwa rakyat Timor Leste.
Meski pada akhirnya bergabung dengan Indonesia, dengan persetujuan Amerika Serikat dan Australia, kelompok pejuang kemerdekaan Timor Leste terus bergerilya.
Hingga akhirnya setelah 24 tahun menjadi provinsi paling muda alias ke-27 Indonesia, rakyat Timor Leste memutuskan untuk mengelola wilayah mereka secara mandiri melalui sebuah referendum yang digelar oleh PBB.
Ya, setelah 'pendudukan' Indonesia yang disebut-sebut memakan banyak korban jiwa, baik karena serangan militer maupun kelaparan dan penyakit, Bumi Lorosae lepas dari Indonesia pada 1999.
Tiga tahun kemudian, Timor Leste akhirnya mendapatkan pengakuan internasional sebagai sebuah negara merdeka.
KOMENTAR