Perbandingan Horor Foto Ketika Jenderal Terakhir AS dan Jenderal Terakhir Uni Soviet Meninggalkan Afghanistan, Bikin Merinding!

May N

Penulis

Perbandingan foto tentara terakhir AS dan Uni Soviet ketika masing-masing melakukan penarikan tentara dari Afghanistan

Intisari-online.com -Membawa senapannya, Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan Divisi Airbone ke-82 menjadi tentara terakhir AS yang masuk ke pesawat transportasi terakhir C-17 terbang dari Afghanistan semenit sebelum tengah malam hari Senin lalu.

Diambil dengan lensa penglihatan malam, foto menakutkan hijau dan hitam jenderal berjalan menuju pesawat yang menunggu di Bandara Hamid Karzai, Kabul, dirilis oleh Pentagon beberapa jam setelah AS mengakhiri 20 tahun kehadiran militer di Afghanistan.

Menjadi bagian dari sejarah, foto berangkatnya Donahue bisa dibandingkan dengan perginya jenderal terakhir Uni Soviet dari Afghanistan.

Ialah Jenderal Boris Gromov, yang difoto menyeberangi 'Jembatan Persahabatan' dari Afghanistan menuju Uzbekistan.

Baca Juga: Inilah Penarikan Diri Pasukan Secara Besar-besaran Sepanjang Sejarah Militer, dari Zaman Kuno Hingga Perang Dunia Kedua, Termasuk Pendudukan Afghanistan, Berhasilkan Strategi Ini?

Foto Jenderal Gromov diambil pada 15 Februari 1989.

Saat itu Red Army memfinalisasi keluarnya mereka dari Afghanistan tahun 1989.

Melengkapi operasi militer yang dengan bantuan sekutunya berhasil mengevakuasi 123.000 warga sipil dari Afghanistan, pesawat AS terakhir yang diisi pasukan AS meninggalkan Afghanistan di malam hari.

Kedua foto para jenderal ini sudah berbicara banyak, melansir Reuters.

Foto Donahue tampak bergerak tergesa-gesa, dan wajahnya tak berekspresi.

Baca Juga: Punya Masa Lalu Kelam dan Menyakitkan di Afghanistan, Mengapa Rusia Ngotot Ingin Pertahankan Hubungan Baik dengan Afghanistan?

Ia mengenakan pakaian perang lengkap dengan kacamata pencahayaan malam hari di atas helmnya, dan senapan di sisi tubuhnya.

Namun pada akhirnya ia juga harus meninggalkan Afghanistan, dan kembali ke tempat yang aman.

Kontras dengan itu, Jenderal Gromov, komandan Pasukan ke-40 Uni Soviet di Afghanistan tampak berjalan bersisian dengan anaknya menyeberangi sungai Amu Darya.

Ia membawa buket bunga merah dan putih.

Baca Juga: Pantas Saja China Sampai Murka karena Ocehannya, Wakil Joe Biden Ini Beri Respons Menjijikan saat Ditanya Wartawan soal Bencana di Afghanistan, Sok Paling Bijak Padahal

Penarikan pasukan AS dan Soviet dilakukan dengan cara berbeda.

Namun setidaknya mereka menghindari kekalahan memalukan Inggris dalam perang Anglo-Afghan Pertama tahun 1842.

Penarikan pasukan Inggris itu digambarkan lewat lukisan cat minyak Elizabeth Thompson berjudul "Remnants of an Army".

Baca Juga: Jor-joran Bantu Taliban, Negara Terkaya di Dunia yang Juga Lakukan 'Diplomasi Masjid' di Asia Tengah Ini Kini Muncul Sebagai Pialang Kekuatan di Afghanistan, Ada Udang di Balik Batu?

Lukisan tersebut menggambarkan pengendara sendirian yang kelelahan, yaitu asisten ahli bedah militer William Brydon, kelelahan di atas sadel kudanya yang kelelahan ketika penarikan dari Kabul.

Ketika Red Army Rusia pergi, pemerintah komunis pro-Moskow masih memegang kekuasaan dan tentaranya masih berniat melawan lagi selama 3 tahun setelah itu.

Sedangkan pemerintah boneka AS justru sudah kalah dengan Kabul jatuh ke Taliban 2 minggu sebelum 31 Agustus.

31 Agustus sendiri adalah tenggat waktu bagi pasukan AS pergi dari negara yang menjadi kuburan para raja itu.

Baca Juga: Inilah Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara AS yang Terakhir Keluar dari Afghanistan dan Masuki Pesawat yang Bawa Pulang ke Negaranya, Tugasnya Lakukan Negosiasi dengan Taliban!

Sejarah mencatat, ketika pergi dari Afghanistan, pasukan terakhir Gromov sekitar 50 ribu personil masih mengalami serangan terpisah ketika mereka menuju perbatasan Uzbekistan.

Padahal mereka sudah membayar kelompok mujahidin untuk mengamankan perjalanan mereka.

Kepergian pasukan Gromov mengakhiri perang Uni Soviet 10 tahun di Afghanistan yang membunuh lebih dari 14.450 tentara militer Soviet.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya kembali ke Soviet, Gromov dilaporkan menjawab: "Senang, karena kami melakukan tugas dan bisa pulang. Saya tidak menengok ke belakang."

Baca Juga: Ditinggal Amerika Sebagai Sekutu Terkuatnya, Pejuang Anti-Taliban Ungkit Rencana Balas Dendam, Bersumpah Hancurkan Taliban Sampai Tetes Darah Penghabisan

Kini, evakuasi terakhir AS dari Kabul akan dinilai dari berapa banyak orang yang dibawa pergi dan berapa banyak yang ditinggal.

Namun Donahue dan rekan-rekannya akan membawa gambaran horor dari hari-hari terakhir mereka di Kabul.

Tidak dilupakan bagaimana para orang tua menyalurkan bayi-bayi mereka melewati pagar kawat berduri, dua warga Afghanistan muda jatuh dari pesawat yang sudah terbang, serangan bom bunuh diri ISIS-K di luar bandara pada 26 Agustus yang telah membunuh sejumlah warga Afghanistan dan 13 tentara AS.

Artikel Terkait