Inilah Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara AS yang Terakhir Keluar dari Afghanistan dan Masuki Pesawat yang Bawa Pulang ke Negaranya, Tugasnya Lakukan Negosiasi dengan Taliban!

K. Tatik Wardayati

Penulis

Inilah Mayor Jenderal Chris Donahue, tentara AS terakhir yang keluar dari Afghanistan.

Intisari-Online.com – Tersebar di media sosial sebuah gambar dengan cahaya hijau yang mungkin ‘menakutkan’, seorang tentara memasuki pesawat kargo.

Dialah Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat AS, Korps Lintas Udara XVIII, yang menaiki pesawat kargo C-17 Globemaster III di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada tengah malam 30 Agustus 2021.

Pesawat itu merupakan C-17 yang terakhir meninggalkan Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.

Rupanya foto tersebut diambil pada Senin malam, tidak lama sebelum tengah malam, dengan filter penglihatan malam yang berfungsi untuk menembus kegelapan.

Baca Juga: Bak Air Susu Dibalas Air Tuba,13 Tahun Lalu Pernah SelamatkanNyawa Joe Biden, Pria Ini MalahTertinggal diAfghanistan, 'Tuan Presiden, Jangan LupakanSaya di Sini'

Donahue sendiri tampak dalam foto tersebut mengenakan helm dan pelindung tubuhnya serta membawa senapan.

Dia merupakan tentara AS terakhir yang keluar dari Afghanistan.

Ketika situasi di Afghanistan memburuk, Pentagon mengerahkan pasukan ke bandara Kabul untuk membantu evakuasi, termasuk Brigade ke-82, dengan Donahue sebagai komandannya.

Brigade tersebut memiliki pengalaman luas mengamankan lapangan terbang di lingkungan yang tidak bersahabat dan menjaganya tetap berfungsi.

Baca Juga: Apakah Pemberontakan Taliban Jadi Salah Satunya? Inilah Tujuh Konflik yang Terjadi Setelah Runtuhnya Uni Soviet, Terjadi Karena Perbedaan Etnis dan Agama Hingga Sejarah

Menurut Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby, pada Selasa (17/8/2021), Laksamana Muda Angkatan Laut Peter Vasely memimpin misi evakuasi secara keseluruhan, tetapi Donahue dan stafnya bertanggung jawab atas keamanan di bandara.

Tugasnya itu menempatkan Donahue dalam situasi yang mungkin tidak terpikirkan bertahun-tahun sebelumnya, bahwa dia harus bernegosiasi setiap hari dengan mantan musuhnya, Taliban, demi menjaga arus pengungsi tetap berjalan.

"Tidak ada satu hari pun yang berlalu di mana Laksamana Vasely dan Jenderal Donahue tidak bekerja dengan cara yang sangat pribadi dengan otoritas Taliban di luar bandara," kata Kirby dalam briefing 25 Agustus.

Donahue merupakan lulus dari Akademi Militer AS di West Point pada tahun 1992.

Dia bertugas di beberapa peran dengan Resimen Ranger ke-75 sebelum pindah ke Pentagon menjadi asisten khusus Jenderal Angkatan Udara Richard Myers, yang ketika itu menjadi ketua Kepala Gabungan.

Dalam tulisan Myers di bukunya Eyes on the Horison, Donahue berada di sisi ketua saat terjadinya serangan teroris September 2001, kemudian di Capitol Hill dan kembali ke Pentagon, dan membantunya tetap mendapat informasi saat berbagai serangan terjadi.

Donahue kemudian menjabat sebagai wakil direktur untuk operasi khusus dan kontraterorisme untuk Staf Gabungan, melansir dari military.com.

Dia mengambil alih komando ke-82 pada Juli 2020, setelah mengepalai Satuan Tugas Gabungan Operasi Khusus-Afghanistan.

Baca Juga: Padahal Terang-terangan Diejek Taliban dengan Peti Mati Berbendera Amerika,Joe Biden Kembali Bikin Seantero Dunia Murka Gara-gara InginLakukan Ini

Menurut jurnalis dan penulis Wesley Morgan, yang telah banyak menulis tentang Afghanistan dan operasi khusus, Donahue juga menjabat sebagai komandan di pasukan rahasia Angkatan Darat, Delfta Force.

Dalam podcast Angkatan Darat tahun lalu, Donahue mengatakan bahwa sikapnya yang datar membuatnya mendapat julukan "Flatliner" saat dia menjadi kapten.

Donahue adalah penduduk asli Pennsylvania, yang dikerahkan ke Afghanistan empat kali, mulai yang pertama pada tahun 2002.

Biografi resminya mencantumkan 17 pengerahan secara keseluruhan, termasuk mendukung operasi di Irak, Suriah, Afrika Utara, dan Eropa Timur.

Baca Juga: Tinggalkan Afghanistan dalam Kondisi Dikuasai Penuh Taliban, Terkuak Kata-Kata Terakhir Pemimpin Taliban Ke Amerika Ini Malah Membuat Banyak Orang Terkejut Mendengarnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait