Penulis
Intisari-online.com - Tahun 2001 Amerika pernah menumbangkan Taliban di Afghanistan dan selama 20 tahun mereka mencahnya kembali berkuasa.
Taliban dan Amerika terus melakukan peperangan sejak 2001 hingga 2020, dan tahun 2021 ini Taliban berahasil mengambil alih Afghanistan.
Ini terjadi begitu cepat, ketika Presiden Joe Biden memerintahkan tentara AS untuk ditarik dari Afghanistan.
Namun, Taliban justru dengan cepat mengalahkan militer Afghanistan, berujung tumbangnya negara itu ke tangan Taliban.
Sejak dikuasai Taliban, mereka memerintahkan Amerika untuk angkat kaki dari Afghanistan, dan hanya diperbolehkan melakukan evakuasi hingga terakhir hari ini 31 Agustus 2021.
Namun, sebelum penarikan penuh justru sebuah insiden terjadi, di mana ISIS-K melakukan pemboman bunuh diri yang menyebabkan Amerika murka.
Berbicara pada konferensi pers pada 28 Agustus (waktu setempat).
Presiden AS Joe Biden mengkonfirmasi bahwa Departemen Pertahanan telah memerintahkan serangan pesawat tak berawak untuk menghancurkan serangkaian target milik organisasi teroris ISIS-K aktif di Afghanistan.
Baca Juga: Tak Heran Harganya Selangit, Rupanya Sarang Burung Walet Punya Khasiat Menakjubkan Bagi Tubuh Ini
Termasuk membunuh di sedikitnya dua orang disebut sebagai pemimpin senior.
Kelompok itu sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas pemboman di bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 90 warga sipil Afghanistan dan 13 tentara AS pada 26 Agustus.
Namun, kini Amerika telah benar-benar angkat kaki dari Afghanistan.
Menurut Sputnik News, pada31 Agustus bahwa seorang juru bicara Taliban menyatakan kemenangan.
Dia mengatakan "itu milik semua warga Afghanistan", setelah pesawat evakuasi AS terakhir meninggalkan bandara Kabul Internasional sehari sebelumnya.
Ini menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.
Para pemimpin Taliban dikatakan telah muncul di landasan pacu di bandara internasional Kabul setelah pasukan AS pergi.
Pada 31 Agustus, Taliban sepenuhnya mengendalikan bandara internasional Kabul.
Namun, di balik mundurnya AS yang disebut sebagai musuh bebuyutan Taliban itu, justru pemimpinnya memberikan kalimat perpisahan tak terduga.
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban, mencatat bahwa kelompok itu ingin memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan AS.
"Kami ingin menjalin hubungan baik dengan AS dan dunia. Kami menyambut baik hubungan diplomatik dengan negara lain," kata Mujahid.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengumumkan bahwa Washington akan memindahkan pangkalan diplomatiknya di Afghanistan ke Doha, Qatar, setelah menyelesaikan penarikan pasukan dari Kabul.
Pada tanggal 30 Agustus, Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat, mengumumkan bahwa semua pasukan AS telah ditarik dari Afghanistan pada batas waktu 31 Agustus.
Pesawat angkut C-17 terakhir meninggalkan Bandara Internasional Kabul pada pukul 15:29 pada tanggal 30 Agustus (waktu setempat), dengan kehadiran duta besar AS untuk Afghanistan Ross Wilson di dalamnya.