Intisari-online.com -Taliban telah mengatakan mereka "menerima" serangan drone AS yang membumihanguskan sejumlah pelaku bom bunuh diri ISIS hari Minggu kemarin.
Sementara itu pejabat resmi AS mengkonfirmasi bahwa "beberapa" teroris AS dibunuh dalam upaya mereka melakukan serangan lain di bandara Kabul.
Kapten Angkatan Laut AS Bill Urban mengatakan: "kami yakin secara sukses kami mengenai target kami."
Ia menambahkan bahwa ledakan kedua dari kendaraan menunjukkan penyerang memiliki "sejumlah bahan peledak" dengan mereka.
Melansir Express, Taliban mengkonfirmasi serangan tersebut dengan anggota senior mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa kelompok itu "menyambut: operasi drone AS.
Namun kemudian juru bicara Taliban mengatakan kepada CNN bahwa mereka menyumpahi serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Afghanistan.
Laporan telah muncul bahwa warga sipil termasuk seorang anak kecil terbunuh dalam serangan tersebut.
Ini adalah operasi kedua yang telah dilaksanakan AS melawan militan ISIS sejak pengeboman bandara Kabul yang membunuh 13 personil AS.
Sabtu kemarin, ada lagi serangan drone yang membunuh dua dalang di balik pengeboman Kamis.
Anak dari ISIS di Afghanistan dikenal dengan nama Islamic State Khorasan Province (ISKP).
ISKP atau ISIS-K dibentuk pada Januari 2015 ketika ISIS memuncak kekuatannya di Irak dan Suriah.
Anak dari ISIS tersebut dianggap sebagai kelompok jihad paling ekstrim dan paling kasar dari semua kelompok militan jihad di Afghanistan.
Hal itu datang ketika penasihat keamanan nasional Pakistan mendesak pihak Barat untuk terlibat secara konstruktif dengan rezim Afghanistan yang baru.
Moeed Yusuf mengatakan kepada para peseta selama pidato di lembaga penelitian Konservatif Policy Exchange bahwa komunitas internasional seharusnya menggunakan insentif ekonomi untuk membujuk Taliban menciptakan "pemerintahan inklusif".
Ia berargumen bahwa jika Barat mengulangi kesalahannya di tahun 1990-an, maka akan ada kekosongan kekuasaan yang menyebabkan bangkitnya militan Islam.
Pertama hal ini sudah tampak di Pakistan dan kini di Barat.
"Jika dunia mengulangi kesalahan pada tahun 90-an, hasilnya tidak akan lebih baik daripada yang sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu inilah yang perlu diketahui mengenai ISIS-K.
ISIS-K terdiri dari anggota Taliban Pakistan dan Taliban Afghanistan yang tidak puas.
Kepalanya adalah mantan salah satu enam pemimpin Taliban yang meninggalkan Taliban Pakistan.
Ia adalah Hafiz Saeed Khan.
Khan tewas dalam serangan drone AS tahun 2016 di Provinsi Nangarhar, Afghanistan.
Huruf K dalam nama ISIS-K artinya Khorasan atau secara harfiah 'tanah Matahari'.
Wilayahnya adalah mencakup bagian Iran, Afghanistan, Pakistan dan Turkmenistan.
ISIS-K mendukung versi Islam yang lebih ekstrim dibandingkan Taliban dan menarik generasi pejuang yang lebih muda.