Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) tidak akan melepaskan pelaku bom bunuh diri di Afghanistan.
Sebab, bom bunuh diri di Afghanistan itu menewaskan 13 anggota marinir AS dan lebih dari 90 warga sipil yang berada di bandara Kabul.
Presiden AS Joe Biden bahkan langsung bersumpah akan membalas dendam.
Presiden Biden dilaporkan tengah menyusun rencana serangan balik dengan Pentagon.
Pada akhirnya, dilansir dari dailymail.co.uk pada Minggu (29/8/2021), dua anggota senior ISIS-K yang merencanakan bom bunuh diri di bandara Kabul tewas.
Keduanya tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS saat mengendarai tuk-tuk.
Dilaporkan 2 orang tewas dan satu lagi terluka dalam serangan balas dendam di kota terpencil Jalalabad di provinsi Nangarhar dekat perbatasan Pakistan, kata militer AS tadi malam.
Orang-orang itu, yang digambarkan sebagai 'perencana', diketahui sedang duduk di belakang kendaraan roda tiga yang sedang bergerak itu ketika mereka terkena serangan rudal dari drone MQ-9 Reaper.