Intisari-Online.com - Pasca bom bunuh diri diAfghanistan, Pentagon langsung meluncurkan serangan pesawat tak berawak.
Tujuannya adalah ke benteng ISIS, dalam dibalikbom bunuh diri diAfghanistan.
Dilansir daridailymail.co.uk pada Sabtu (28/8/2021),Pentagon meluncurkan serangan pesawat tak berawak di kubuISIS di Afghanistan timur.
Di mana kejadian itu menewaskan seorang pria yang diyakini terlibat dalam perencanaan pemboman bandara Kabul hari Kamis kemarin.
Drone itu menghantam anggota ISIS-K di provinsi Nangahar, kata Komando Pusat AS.
Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu disetujui oleh Presiden AS Joe Biden.
Pembalasan itu terjadihanya kurang dari 48 jam setelah bom bunuh diri yang menghancurkanyangmenewaskan sebanyak 170 warga Afghanistan dan 13 anggota layanan Amerika di bandara Kabul.
Serangan itu menewaskan satu orang, dan juru bicara Kapten Angkatan Laut William Urban mengatakan mereka tidak mengetahui adanya korban sipil.
"Militer AS melakukan operasi kontraterorisme over-the-horizon hari ini terhadap seorang perencana ISIS-K," kata Urban.
"Serangan udara tak berawak terjadi di Provinsi Nangahar Afghanistan."
"Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target. Kami tahu tidak ada korban sipil."
Tidak jelas apakah orang itu terlibat secara khusus dalam ledakan bunuh diri pada Kamis di luar gerbang bandara Kabul, di mana kerumunan orang Afghanistan berusaha keras untuk masuk sebagai bagian dari evakuasi yang sedang berlangsung dari negara itu setelah pengambilalihan cepat oleh Taliban.
Sebelumnya Presiden Biden sudah bersumpah akan membalas dendam kepada ISIS-K atas serangan bom bunuh diri itu.
Dia mengatakan para pelaku serangan tidak akan bisa bersembunyi.
"Kami akan memburumu dan membuatmu membayar," katanya.
Sikap tegas Presiden Biden langsung disetujui para pemimpin Pentagon.
Mereka mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa mereka siap untuk tindakan pembalasan apa pun yang diperintahkan presiden.
"Kami sedang mempersiapkan pembalasan," Mayor Jenderal Hank Taylor dari Staf Gabungan Pentagon.
Sebenarnya serangan ISIS-K sudah diduga oleh Pentagon.
Sebab, selain Taliban, kelompok itu menjadi salah satu musuh AS.
Perlu Anda tahu, ISIS mengumumkan ekspansinya ke wilayah Khorasan pada tahun 2015, yang secara historis mencakup bagian dari Iran modern, Asia Tengah, Afghanistan, dan Pakistan.
"Setiap hari kami tahu ISIS-K berusaha menargetkan bandara dan menyerang pasukan AS dan sekutu serta warga sipil tak berdosa," kata Biden pada hari Selasa, berbicara dari Gedung Putih.
“Saat ini kami sedang dalam proses untuk menyelesaikan evakuasi dan penarikan pada 31 Agustus."
"Semakin cepat kita selesai, semakin baik. Sebab setiap hari operasi membawa risiko tambahan bagi pasukan kita."
Pada dini hari Kamis, sebelum ledakan tengah hari, badan intelijen Amerika, Inggris, dan Australia mengeluarkan peringatan mendesak bagi warganya untuk menjauh dari bandara.
ISIS-K memang tidak bersekutu dengan Taliban, dan tidak terikat oleh perjanjiannya dengan Washington.
Oleh karenanya, kelompok itu menimbulkan ancaman baru dan sangat mengkhawatirkan.